Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Rabu 24 April 2019 “Di Hadapan Allah Semua Manusia Adalah Sama ''

Renungan Harian Kristen Rabu 24 April 2019 “Di Hadapan Allah Semua Manusia Adalah Sama ''

Editor: maria anitoda
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Renungan Harian Kristen Rabu 24 April 2019 “Di Hadapan Allah Semua Manusia Adalah Sama '' 

Kornelius dimata Petrus adalah bukan seorang kafir biasa, ia adalah musuh utama orang Yahudi karena Roma sedang menjajah Israel.

Roh Kudus bekerja melalui cara yang mungkin tidak pernah kita pikirkan.

Dalam contoh Petrus dan Kornelius, Rohkudus juga datang kepada orang-orang yang bersunat maupun tidak bersunat, orang yang sudah mengenal Kristus maupun juga belum mengenal Kristus.

Roh Kudus juga datang kepada Kornelius yang tidak bersunat, yang makan makanan haram dan yang menjajah Israel.

Hal ini membuka pikiran Petrus untuk memahami arti dari mimpinya dan berkata "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya (Kisah 10:34)

Hal berikut yang patut digars bawahi bahwa membuka diri bagi karya dan tuntunan Roh Kudus (baik dalam kasus Kornelius yang Kafir maupun Petrus yang Yahudi) memampukan seseorang untuk berpikir positif dan merobohkan pemikiran yang dangkal dan sempit. 

Roh Kudus dapat bekerja dalam diri kita jika kita juga membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan (melalui doa dan ibadah).

Melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, kita diajar untuk menerima cara kerja Tuhan, bahwa Ia akan bertindak bebas dan aktif, jauh seperti yang kita bayangkan dan pikirkan.

Dalam masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku dan latarbelakang sikap saling menghargai dan menghormati cenderung semakin terkikis.

Ego kelompok, ego partai, ego suku, ego gereja, ego denominasi sering menjadi pemicu bagi pertentangan dan konflik dalam masyarakat.

Orang percaya yang melanjutkan Karya penyelamatan Kristus dan ajaran Kristus dalam dunia harus mampu melepaskan egonya yang menghambatnya menjadi gereja Tuhan yang sejati.

Di dalam kemajemukan tersebut diperlukan pemahaman tentang Allah yang berkarya bagi semua.

Dari tiga huruf EGO, sebetulnya cukup kita membuang satu huruf saja E dan pakailah GO (pergi) Pergi menemui orang-orang yang kita anggap musuh, seperti yang dilakukan Petrus.

Kornelius mengutus pergi utusannya untuk pergi menemui Petrus untuk datang ke rumahnya.

Dari Ego menjadi  Go.  Artinya apa?

Artinya dalam kehidupan ini kita memerlukan orang lain kita harus mampu berjalan bersama orang lain, bukan hanya mementingkan diri sendiri.

Orang Kristen harus mampu mengelola perbedaan-perbedaan.

Orang tua dan anak, saudara-bersaudara, Suami istri harus mampu mengelola perbedaan dan konflik.

Contohnya jangan sedikit-sedikit suami atau istri main ancam cerai.

Memangnya berkeluarga dan pernikahan sama dengan main sinetron Korea?

Kisah Petrus dan Kornelius mematahkan kesombangan Rohani dan klaim siapa yang lebih memiliki Roh Kudus, baik secara perorangan maupun kelompok gereja atau denominasi.

Kata Yunani yang dipakai si Penulis Lukas menarik untuk digarisbawahi, yakni kata epikaleo yang artinya menjemput dan kata Yunani  anistemi  artinya bangunlah.

Ini  dua kata kerja dan kata perintah yang mempunyai makna teologis yang mendalam bagi kehidupan keseharian orang percaya.

Yang pertama menunjuk kepada Kornelius yang menyuruh menjemput Petrus dan yang kedua perintah Tuhan agar Petrus bangun dan pergi ke rumah Kornelius.

Tidak ada hak kita untuk menghakimi siapapun baik diri sendiri maupun orang lain, bahkan menolak untuk mengasihinya, karena kasih dan berkat-berkat Allah dinyatakan bagi semua manusia dan dunia ini.

Kisah Kornelius dan Petrus suatu pertemuan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya dapat berlangsung dalam karya Roh Kudus.

Suatu pertemuan antar manusia dari status sosial, klas dan ras yang berbeda diantara mereka telah terjadi, menunjukkan bahwa dalam kacamata Allah tidak ada diskriminasi dan semuanya mungkin. 

"Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram" (Kisah 10:15). Kadang-kadang adalah penting untuk kita berjalan menurut cara baru yang Allah tunjukkan.

Hal itu akan menolong kita untuk keluar dari cara kerja yang monoton, kurang kreatif dan kurang inovatif dalam pengabdian kita di masyaraat, gereja dan negara.

Kadang kita tidak merasa nyaman untuk mempercayai orang lain, kadang membuat kita tidak yakin dan merasa pasti melakukan sesuatu karena takut bayangan.

Kita harus berani keluar dari banyangan-banyangan seperti itu, kita harus berani mengambil langkah pertama dan membiarkan Allah bertindak membantu dalam langkah-langkah berikutnya

Rasul Paulus benar ketika ia menulis dalam Ef 2:14-22  yang mengatakan “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", 18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh”. (*)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved