Renungan Harian
Renungan Harian Protestan Minggu (21/4): "Yesus Bangkit, Diskriminatif Pada Perempuan Dihapuskan"
Renungan Harian Protestan Minggu (21/4): "Yesus Bangkit, Diskriminatif Pada Perempuan Dihapuskan"
“Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling” (ayat 4). Kita juga sering kuatir dengan hidup kita. Apa yang kita kuatirkan yaitu masalah kita, sebenarnya Tuhan sudah “gulingkan” lewat kebangkitan-Nya.
Dari cerita kebangkitan ini kita melihat respons yang berbeda antara kaum perempuan, para murid Yesus dengan Mahkama Agama.
Bagi Kaum perempuan dan para murid, berita kebangkitan Yesus suatu sukacita besar. Tetapi bagi Mahkama Agama berita kebangkitan Yesus seakan ancaman bagi mereka.
Sehingga dengan segala cara mereka menolak berita kebangkitan dari para tentara penjaga kuburan Yesus. Mereka bahkan menyuap para tentara untuk mengarang cerita bahwa Yesus tidak bangkit tetapi mayatnya dicuri oleh murid-muridNya sendiri.
Mestinya ketika mendengar laporan dari para tentara penjaga kuburan tentang adanya gempa bumi yang dasyat, turunnya seorang malaikat, penggulingan batu besar dari pintu kubur dan keluarnya tubuh Yesus dalam keadaan hidup dari dalam kubur itu, maka para imam kepala sadar dan merasa malu atas semua tindakan mereka pada Yesus dan suatu kesempatan terbaik untuk mereka bertobat.
Menyesali perbuatan mereka yang telah membunuhNya.
Akan tetapi mereka begitu keras kepala dalam kedegilan hati mereka, sehingga mereka menutup-nutupi kebenaran itu.
Mengapa karena mereka takut kehilangan muka dan berusaha sedapat mungkin menutupi semua bukti-bukti kebangkitanNya.
Mereka berunding dan memutuskan untuk menyuap para tentara untuk menutup mulutnya, sehingga tidak menceritakan apa yang sebenarnya telah mereka lihat (Matius 28:12-15).
Ada hal-hal yang dapat membuat orang percaya salah dalam mengambil keputusan, dan tentunya harus perbaiki, cuma karena suatu kepentingan kita abaikan itu, ada tanda dari Tuhan agar kita memperbaiki diri.
Tuhan selalu punya cara supaya suatu kejahatan tidak berlanjut tapi sering kita tidak mau mendengarnya.
Demikianlah orang yang telah menjadi hamba kejahatan akan mendapati bahwa sebuah dosa pasti akan menimbulkan dosa selanjutnya, sehingga mereka terjerumus dalam lingkaran setan dan terus menambah dosa mereka.
Banyak orang Yahudi juga juga mudah dihasut oleh dusta para pemimpin Yahudi.
Mereka bukan hanya menelan mentah-mentah berita bohong dari pemimpin Yahudi tetapi juga turut menyebarluaskannya (Mat 28:15 Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini).
Pesan kebangkitan untuk kita adalah janganlah kita mau jadi orang Kristen yang mudah dihasut oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
Sebab kebenaran tidak selamanya bisa dibungkam, dengan cara Tuhan sendiri kebenaran itu akan terkuak dengan sendirinya.
Orang yang benar selalu mendapat banyak cobaan iman. Orang-orang yang berani membela kebenaran justru akan dicari-cari kesalahannya.
Paulus mengatakan bahwa Kristus telah bangkit, maka berilah dirimu diperdamaikan, memiliki makna bahwa orang percaya harus mampu mengubah cara hidupnya yang lama.
Dengan tegas Paulus mengatakan :”buanglah ragi lama supaya kamu menjadi adonan yang baru” (I Kor 5:7) Setiap orang diminta untuk meninggalkan cara hidupnya yang lama dan mau mengenakan cara hidup yang baru seperti yang ditelandankan oleh Yesus. ***************