Renungan Harian
Renungan Harian Protestan Minggu (21/4): "Yesus Bangkit, Diskriminatif Pada Perempuan Dihapuskan"
Renungan Harian Protestan Minggu (21/4): "Yesus Bangkit, Diskriminatif Pada Perempuan Dihapuskan"
Janji tentang hidup kekal (Yoh.3:16; 14:6) kini mendapatkan garansinya, oleh kebangkitan Kristus. Sebab itu, iman dan pemberitaan gereja tidak sia-sia (I Kor.15:14).
Kebangkitan memberikan harapan
Jika ada kebangkitan berarti ada kehidupan, kalau ada kehidupan otomatis ada harapan.
Orang yang benar-benar memiliki kebangkitan Kristus, akan menjalani hidup dengan bergairah dan antusias, tidak mengeluh dengan masalah, selalu optimis bahwa kemenangan akan diraih.
Kebangkitan juga berarti harapan, dengan kebangkitan Kristus, harapan akan hidup kekal termasuk menang atas segala persoalan hidup.
Mereka memeluk kaki Yesus dan menyembahnya. Menunjukkan bahwa Yang mereka sembah bukanlah hantu, tetapi tubuh Yesus yang bangkit. Hantu berupa Roh dan tidak bisa disentuh apalagi dipeluk, tetapi Yesus dapat disentuh (Mat 14:26, Mrk 6:49, Luk 24:37, 24:39 .
Lukas 24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
Galilea, bukan Yerusalem; kampung, bukan kota besar (Mrk 16:7).
Titik tolak dari awal pelayanan para murid akan dimulai dari kampung Galilea dan bukan kota besar Yerusalem. Yerusalem sebagai tempat para nabi dibunuh Yerusalem juga sebagai tempat pengadilan Yesus yang berujung kepada hukuman mati dalam bentuk penyalibannya.
Orientasi desa, dan bukan kota: pedesaan masih menawarkan kesejukan, kepolosan dan kenyamanan, sebaliknya kota besar menawarkan segala kerumitan dan polusi agama, budaya dan sosial.
Dalam hal ini saya apresiasi hasil kerja keras dan semboyan dari seorang wakil rakyat yang selalu bertolak ke dalam perasaan dan kebutuhan rakyat kecil, yakni bangun kampung bangun Indonesia atau bangun Indonesia dari pinggiran telah terbukti melalui banyak hal, bukan saja dalam hal pembangunan infrastruktur tetapi juga memajukan olah raga bagi anak-anak kampung di perbatasan Belu (di antaranya Bola kaki).
Di desa banyak keterbatasan dikota banyak fasilitas termasuk fasilitas untuk buat jahat, tetapi Yesus menyuruh para murid memulai awal yang baru dari desa.
Kebangkitan memberikan pemulihan: Petrus dan para murid yang lain dipulihkan, karena ingat dan berpegang pada kata-kata Yesus. Contoh Sikap hidup Petrus dan Yudas nenghasilkan akhir hidup yang berbeda, terletak pada kesungguhan untuk memberi diri dipulihkan oleh Allah.
Petrus menyesali, bertobat dan menjadi penginjil hebat, Yudas juga memang semula menyesali dosanya, tetapi tidak berakhir dengan pertobatan karena ia mengakiri hidupnya dengan bunuh diri (Mat 27:5).
Menurut Injil Markus kaum perempuan yang hendak ke kubur sebetulnya penuh dengan rasa kuatir: "Siapakah yang akan menggulingkan batu itu bagi kita” (Markus 16:3).