Umat Kenakan Sarung Tenun Saat Ikut Perayaan Jumat Agung di Paroki Kristus Raja Riti Nangaroro

Umat kenakan sarung tenun Saat Ikut Perayaan Jumat Agung di Paroki Kristus Raja Riti Nangaroro

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Anggota Koor dari Stasi Ndetunura tampak mengenakan sarung tenun, mereka pose usai ikut perayaan Jumat Agung di Paroki Kristus Raja Riti Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Jumat (19/4/2019). 

Ia mengatakan budaya memang harus tetap dilestarikan dan merupakan sebuah kewajiban menjaga pemberian leluluhur kepada anak cucu.

Sementara Ketua Seksi Kepemudaan Stasi Ndetunura, Severinus Wasa, mengaku anggota koor saat perayaan Jumat Agung juga wajin mengenakan busana daerah yaitu sarung tenun.

"Ini inisiatif dari kami. Karena budaya dan agama itu tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Ia mengatakan budaya di Nagekeo pada umum ketika ada orang yang meninggal pasti semua masyarakat ikut berkabung. Ketika berkabung tentu ketika pergi melayat akan mengenakan sarung tenun.

"Jumat Agung sebagai perayaan wafatnya Yesus Kristus. Sebagai umat yang percaya kepada Yesus bukti berkabung itu mengenakan sarung tenun daerah," ujarnya.

Ia juga mengatakan penggunaan sarung tenun juga sebagai ajang untuk mempromosikan sarung tenun kepada generasi muda. Sehingga generasi muda terus melestarikan budaya dan adat istiadat yang ada.

"Nilai adat dan budaya harus diajarkan kepada generasi muda. Kita ajak kepada mereka agar mengenakan sarung tenun," paparnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved