Pemilu 2019

Begini Pelaksanaan Pemilu Serentak di Larantuka yang Berbarengan dengan Semana Santa

Pelaksanaan pemilu serentak di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), disebut "berjalan maksimal dan aman" di tengah kekhawatiran

Editor: Agustinus Sape
BBC NEWS INDONESIA
Hasil penghitungan suara akan dibawa ke kecamatan untuk direkapitulasi pada 22 April, atau lima hari setelah pemungutan suara. 

"Dilema juga pada waktu itu. Apakah saya harus mengundurkan diri dari PPS atau tetap lanjut. Tapi tidak sepenuhnya saya meninggalkan confreria, hanya hari Rabu itu saja," kata dia.

Rabu Trewa merupakan tradisi mengenang sejarah saat-saat Yesus ditangkap dan diarak sebelum kemudian disalib. Pada hari ini, umat Katolik Larantuka pada saat Rabu Trewa mengikuti misa keagamaan atau ibadah lamentasi.

Usai melakukan lamentasi, warga Larantuka melakoni aksi trewa, atau melakukan bunyi-bunyian dengan menyeret seng dan memukul tiang listrik di Kapela Tuan Ana hingga depan Kapel Tuan Ma, sebagai tanda masuk masa perkabungan selama Tri Hari Suci Paskah.

Rekapitulasi ditunda hingga 22 April

Umat melakukan lamentasi di Gereja Katedral Rainha Rosari pada Rabu (17/04) sore, sementara pemungutan suara masih berlangsung.
Umat melakukan lamentasi di Gereja Katedral Rainha Rosari pada Rabu (17/04) sore, sementara pemungutan suara masih berlangsung. (BBC NEWS INDONESIA )

Komisioner Bawaslu NTT, Jemris Fointuna, mengatakan hasil penghitungan suara akan dibawa  ke kecamatan untuk direkapitulasi pada 22 April, atau lima hari setelah pemungutan suara.

Dia memastikan, pengawasan terhadap hasil penghitungan suara itu tetap dilakukan.

"Disimpan di kantor kecamatan dan kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengamanan yang ekstra karena berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan dokumen negara yang disimpan di kantor camat," jelas Jemris.

Menurut dia, rekapitulasi yang ditunda tak membuka potensi kecurangan.

Pasalnya, ketika proses penghitungan suara, masyarakat sudah tahu calon mana yang terpilih karena semua dokumen C1 diberikan akses kepada masyarakat untuk diambl fotonya atau video.

"Itu bisa disebarluaskan kepada masyarakat agar melakukan pengawasan bersama agar perolehan hasilnya tetap konsisten dari TPS sampai jenjang di atasnya," ujarnya.

Jemris Fointuna mengatakan ini merupakan kali kedua pelaksanaan pemilu bebarengan dengan perayaan Semana Santa.

Pada tahun 2009 lalu, pemilu legislatif jatuh pada Kamis Putih, atau sehari menjelang pelaksaan puncak Semana Santa, Jumat Agung. Pada saat itu, pelaksanaan pemungutan suara ditunda setelah berakhirnya pekan suci Paskah. Sayangnya,  kali ini tidak.

"Waktu itu hanya selisih satu hari dan tidak berlangsung serentak seperti pemilu sekarang. Jadi 2009 di Flores Timur dan Lembata prosesnya ditunda karena dua daerah itu memang menghargai Semana Santa sebagai pekan suci," ungkapnya.

Jemris menegaskan Bawaslu fokus untuk memastikan proses pemilu di Flores Timur tidak mengganggu umat yang melakukan ibadah, dan semua proses yang terjadi di TPS mulai dari proses pembukaan TPS, pemungutan suara dan penghitungan suara bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.

(bbcnews Indonesia)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved