Safari Solidaritas PSI di Kupang Lampaui Target Peserta, Ini Jumlah Peserta Yang Dicapai
Safari Solidaritas yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Kupang ternyata melampaui target. Ini angka yang dicapai
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad

Bahkan, anggota dewan dari PSI yang bolos sidang lebih dari 10 persen, korupsi, dan bertindak intoleran akan langsung dipecat.
"PSI menawarkan selama lima tahun kamu punya kendali apakah mau 'mempekerjakan' wakil rakyat atau mau pecat dia karena kinerjanya buruk. Kita pakai aplikasi dan ini hanya di PSI," paparnya.
Terkait hal ini, Ketua DPW PSI NTT, dr Christian Widodo mengatakan seleksi terbuka juga dilakukan terhadap caleg provinsi.

Mereka menghadirkan sejumlah juri independen seperti Pater Yulius Yasinto, SVD, Pendeta Mery Kolimon, Ahmad Atang dan Rudolf Talan.
Ketika melakukan seleksi, wartawan juga diundang masuk untuk memantau langsung proses seleksi secara terbuka.
"Seleksinya live di facebook dan masyarakat bisa nonton langsung. Nah Dari penilaian itulah yang jadi patokan kami merekrut caleg," pungkasnya.
Pada kesempatan safari politik itu, Grace Natalie juga memaparkan isu-isu intoleransi, korupsi dan bahaya tindakan inkonsititusional yang jadi perhatian khusus Partai Solidaritas Indonesia.
Dia juga menyampaikan alasan mengapa partai dengan nomor urut 11 itu mendukung capres dan cawapres 01 Jokowi-Amin menjadi presiden.
Para kader dan simpatisan pun berebutan berpose bersama Grace Natalie usai safari solidaritas.(*)