Berita Tamu Kita
Persada Agussetia Sitepu : Harmoni Alam Dan Budaya
Dalam gebrakan tersebut, Persada Agussetia Sitepu, mencoba mengharmoniskan alam dan budaya yang ada di TNK.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Ketika dipercaya menjadi Kepala Taman Nasional Kelimutu (TNK) pada Januari 2017, Persada Agussetia Sitepu, S.Hut, Msi, melakukan berbagai gebrakan terhadap keberadaan TNK yang menurutnya adalah taman nasional terkecil di Indonesia, namun justru menjadi yang terunik dengan keberadaan danau tiga warna.
Dalam gebrakan tersebut, Persada Agussetia Sitepu, mencoba mengharmoniskan alam dan budaya yang ada di TNK.
Apa gebrakan dan rencana kerja Agussetia Sitepu dengan keberadaan TNK di Kabupaten Ende tersebut.
Jadi Pasukan Misi Perdamaian di Sudan, 5 Personel Polda NTT Dianugerahi Bhakti Buana dari Presiden
Ikuti wawancara Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius, dengan Persada Agussetia Sitepu di Ende beberapa waktu lalu.
Apa yang Anda lakukan ketika dipercaya menjadi Kepala TNK di Kelimutu?
Pertama-pertama yang saya lakukan ketika dipercaya menjadi Kepala TNK Kelimutu yaitu saya melakukan telemeping dari sisi kawasannya, pemetaan sosial masyarakat, meping pemetaan Bencg Mark yang ada sehingga saya bisa memahami lebih cepat dan bisa membandingkan aturan dan kondisi yang ada di luar, juga bisa mengetahui dan mendeteksi permasalahan kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Anda apa perbedaan antara TNK Kelimutu dengan Taman Nasional lainnya?
Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional yang paling kecil di Indonesia. Ada yang mirip dengan Taman Kelimutu, tetapi statusnya bukan sebagai taman nasional. Taman Kelimutu adalah taman nasional yang memiliki keunikan sebagai danau kawah.
Di tempat lain juga memiliki danau kawah seperti Danau Tangkuban Perahu di Jawa Barat dan Danau Ijen di Jawa Timur sebagai Taman Wisata Alam. Kelebihan dan keunikan Kelimutu adalah danau kawahnya memiliki tiga warna dan bisa berubah- ubah warnanya, berbeda dengan Ijen yang selalu biru, Tangkuban Perahu yang selalu coklat.
• Siswa-siswi SMK-PP Negeri Kupang Ikut Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Ini Manfaatnya
Tantangan apa saja yang Anda hadapi dalam memimpin TNK Kelimutu?
Tantangan saya dari sisi menganalisis dan berusaha mencari tahu tentang Danau Kelimutu. Yang saya temukan dari Danau Kelimutu memiliki budaya yang sangat kuat, dan belum diangkat sebagai kekuatan dan belum dikenal oleh dunia luar. Yang dikenal dunia luar bahwa danau Kelimutu sebagai danau tiga warna. Padahal danau tiga warna Kelimutu sangat terkait dan tidak terlepas dari budayanya.
Apa yang hendak Anda lakukan agar keberadaan TNK Kelimutu semakin dikenal secara nasional dan juga mancanegara?
Sebenarnya Danau Kelimutu cukup dikenal dengan kunjungan manca negara yang relatif terus meningkat. Salah satu kekurangan adalah kawasan wisatanya kecil untuk menampung orang atau pengunjung.
Para turis manca negara membutuhkan kawasan yang luas dan tracking. Mereka juga ingin melihat budaya di sana.
Berapa jumlah kunjungan wisatawan ke TNK Kelimutu baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Bisa dijelaskan?
Data bulan Januari 2019 sebanyak 6.000 orang dan bulan Februari sebanyak 3.000 orang. Sedangkan, bulan Maret ini sepi karena musim hujan dan angin. Baru akan ramai pada musim liburan.
Bisa dijelaskan mengapa Danau Kelimutu selalu berubah warna setiap tahun baik secara ilmiah maupun dari sisi kepercayaan masyarakat setempat?
Kalau berubah pasti berubah karena tanpa ada pengukuran pasti sifat fisikanya berubah karena air memiliki tiga sifat, sifat kimia (kandungan kimianya di dalam), kalau sifat fisika (kandungan kecerahan, bau dan warna), kalau sifat biologi (kandungan mikrobanya dijilat). Danau itu berubah karena warnanya sudah kelihatan berubah pasti sifat fisikanya berubah. Kenapa berubah, karena faktor yang memungkinkan karena ada aktivitas dari faktor vulkanik dibandingkan faktor geologi.
• Kena Demam Berdarah, Siswa SMA Kristen Payeti Sumba Timur Terancam Tidak Ikut UNBK
Ketika mengelola TNK Kelimutu pihak pengelola kerap bersinggungan dengan warga setempat. Apa kiatnya sehingga tidak terjadi konflik namun berjalan bersama?
Karena tema yang kita angkat adalah mengangkat budaya maka otomatis harus bersamaaan dengan masyarakat yang melakukan kebudayaan itu. Otomatis pengelolaan Kelimutu tidak bisa meninggalkan masyarakat. Jadi yang kami kembangkan adalah eko wisata. Konteks utama dari eko wisata adalah masyarakat sekitar sebagai subyeknya. Dia menjelaskan apa yang dia tahu tentang lingkungannya kepada wisatawan yang datang.
Pemberdayaan apa yang dilakukan oleh TNK Kelimutu kepada masyarakat setempat?
Pemberdayaan yang dilakukan sejalan dengan pengembangan dilakukan masyarakat sebagai subyek. Kami lakukan dengan pelatihan pemanduan, pelatihan pelayanan kepada pengunjung baik dari sisi layanan kuliner maupun layanan akomodasi, juga mengembangkan beberapa fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat seperti kampung adat. Kampung adat dipublikasikan sebagai obyek wisata sampai bisa memungkinkan menjadi home stay, seperti di Wae Rebo dan Bena.
Saat ini antara Tiwu Ata Polo dan Tiwu Nuamuri Koo Fai mulai berdekatan karena terkikis oleh hujan maupun faktor alam lainnya lalu apa kiat dari TNK Kelimutu untuk mengatasi hal tersebut?
Secara aturan zona inti secara difinisi daerah yang asli proses di dalamnya adalah proses yang terjadi secara alami. Jadi dua danau merupakan danau inti. Kemampuan kita dalam memanipulasi diperlukan kemampuan teknis sipil yang khusus sekali. Sehingga aturannya kalau memang ada zona inti yang runtuh maka dibiarkan saja, karena merupakan proses alam.
Pihak TNK Kelimutu memasang CCTV di Gunung Kelimutu. Itu sebuah terobosan baru dari pihak pengelola. Bisa dijelaskan apa maksud dari pemasangan kamera CCTV tersebut?
Pemasangan Kamera CCTV di Kelimutu untuk memantau perubahan warna danau. Karena kekuatan dan keunikan danau ini adalah perubahan warnanya. Sekarang bisa memantau secara rutin dan setiap hari sehingga perubahan warna dari hijau, hijau tua ke hitam prosesnya selama 2 sampai 3 mingguan. Salah satu manfaatnya CCTV untuk mempublikasikan foto-fotonya kepada pengunjung bahwa adanya perubahan di danau sehingga pengunjung mau datang. Selain itu, kamera CCTV juga untuk memantau pengamanan pengunjung agar tidak melompat pagar khususnya di area kawah.