Travo Meledak, Pelaksanaan UNBK Sesi III di SMK Kristen SoE Tertunda 3 Jam
Akibat travo meledak, pelaksanaan UNBK Sesi III di SMK Kristen SoE tertunda 3 jam
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Oleh sebab itu, sempat terjadi penundaan sekitar satu jam sebelum akhirnya listrik kembali hidup. Kejadian ini langsung dilaporkan pengawas ke tingkat propinsi dan pusat. Setelah listrik kembali hidup ujian pun kembali dilanjutkan.
"Khusus hari pertama pelaksanaan UNBK berjalan dengan baik. Hanya sempat terjadi pemadaman listrik di dua sekolah tetapi ujian tetap bisa terlaksana walau sempat tertunda beberapa saat," ungkap Bernadus.
Untuk kehadiran para peserta sendiri lanjut Bernadus, seluruh peserta yang mengikuti USBN mengikuti UNBK. Hanya peserta yang memang sudah tidak mengikuti pelaksanaan USBN yang tidak mengikuti pelaksanaan UNBK.
"Untuk Kabupaten TTS ada 1.490 siswa-siswi yang terdaftar sebagai peserta UNBK. Dari jumlah tersebut, ada beberapa peserta yang memang sudah tidak mengikuti pelaksanaan USBN dan UNBK karena beberapa alasan. Ada yang karena sudah meninggal, ada yang sakit kejiwaan dan ada juga yang tanpa keterangan. Untuk jumlah pastinya masih kita himpun. Namun untuk peserta yang mengikuti USBN seluruhnya mengikuti UNBK," paparnya.
Untuk diketahui, pada hari kedua pelaksanaan UNBK sendiri diujikan mata pelajaran matematika. Selvi Benu kelas XII jurusan akuntasi, SMK Kristen Soe mengatakan soal ujian matematika tergolong dalam kelompok gampang-gampamg susah. Dari 40 nomor, 20-an nomor berhasil dicakar dan ditemukan jawabannya, tetapi yang lainnya tergolong susah karena walau sudah dicakar tetapi tidak ditemukan jawabannya.
"Sebagian besar bisa kerja, tetapi ada juga yang saya cakar tetapi tidak dapat jawabannya. Namun, saya tetap optimis bisa meraih nilai di atas standart nasional (5,0) untuk mata pelajaran matematika," ujarnya.
Untuk hari ketiga pelaksanaan UNBK akan diujikan mata pelajaran bahasa Inggris dan hari terakhir akan diujikan mata pelajaran teori kejuruan.
Gubernur Viktor Laiskodat Akui Jaringan Internet dan Listrik Belum Maksimal
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengakui bahwa jaringan internet dan listrik di desa-desa di provinsi NTT masih harus diperbaiki.
"Tentu di desa masih ada masalah soal jaringan dan listrik," katanya sewaktu melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kupang, Senin (25/3/2019).
Dikatakan, hal-hal seperti itu akan selalu diperbaiki dari tahun ke tahun.
Hal ini demi meningkatkan angka kelulusan tiap tahun di sekolah-sekolah.
"Kita memang harus terget dari tahun ke tahun membaik. Selain listrik, jaringan juga diperbaiki, pengadaan komputer juga. Masih banyak kekurangan yang harus diatasi dan kerja sama dengan pemerintah pusat. Kita harapkan persentase 100 persen," ujarnya.
Untuk sekolah kejuruan, katanya, keterampilan para siswa mesti disiapkan secara matang.
"Supaya kita bisa pakai dalam pekerjaan dan mereka bisa mandiri," ucapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran/Dion Kota)