Sebelum Tewas Diseret Kereta Api Mahasiswi Poltekes Kupang Ini Sempat Bilang Ini Pada Keluarganya

Sebelum Tewas Diseret Kereta Api Mahasiswi Poltekes Kupang Ini Sempat Bilang Ini Pada Keluarganya.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: maria anitoda
Facebook
Sebelum Tewas Diseret Kereta Api Mahasiswi Poltekes Kupang Ini Sempat Bilang Ini Pada Keluarganya. 

Sebelum Tewas Diseret Kereta Api Mahasiswi Poltekes Kupang Ini Sempat Bilang Ini Pada Keluarganya.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebelum Tewas Diseret Kereta Api Mahasiswi Poltekes Kupang Ini Sempat Bilang Ini Pada Keluarganya

Novi Natonis kakak kandung Marlony Natonis, mahasiswi Poltekes Kemenkes yang meninggal di Yogyakarta akibat terseret kereta api membeberkan percakapannya dengan Marlony sebelum naas menimpa Marlony.

Di rumah duka, Desa Penfui Timur, RT 03, Selasa (26/3/2019) kepadaPOS-KUPANG.COM, Novi menuturkan, sebelum berangkat ke Yogyakarta, 30 Januari 2019, ia berpesan kepada Marlony supaya jaga kesehatan.

Sebelum Terseret Kereta Api Marlony Bilang Rindu Pulang Kupang ke Keluarga

Kronologi Lengkap Mahasiswi Poltekes Kupang Tewas Terseret Kereta Api Berawal Dari Foto Dekat Kereta

BREAKING NEWS : Mahasiswi Poltekes Kemenkes Kupang Meninggal Terseret Kereta Api

"Waktu mau berangkat, kami sekeluarga, ayah-ibu kakak-adik antar Marlony ke Bandara El Tari. Yah pesan dari kami waktu itu intinya dia bisa jaga kesehatan, atur makan dan minum baik-baik," ungkap Novi.

Selama berada di Yogyakarta, kata Novi, hampir setiap hari Marlony menghubungi keluarga, melalui telepon atau videocall.

Kata Novi, Marlony adalah sosok pribadi penyayang. "Dia selalu rindu sayang dengan adik-adiknya, kalau dia keluar jauh, pasti dia akan selalu tanya kabar adik-adiknya," ungkap Novi.

Sayap-sayap motor yang berserakan di lokasi kejadian dekat Gua Monyet, Kota Kupang. Gambar diambil pada Rabu (30/1/2019).
Sayap-sayap motor yang berserakan di lokasi kejadian dekat Gua Monyet, Kota Kupang. Gambar diambil pada Rabu (30/1/2019). (POS-KUPANG.COM/Ambuga Lamawuran)

Terakhir Marlony menghubungi keluarga Sabtu (24/3/2019). Kepada keluarga Marlony mengatakan kalau dirinya ingin cepat-cepat pulang ke Kupang.

Novi mengaku sangat terpukul saat mendengar kabar Marlony meninggal dunia diseret kereta api. "Itu yang sangat membuat saya sedih mengapa dia harus meninggal dengan cara seperti itu," ungkap Novi.

Kronologi Lengkap Mahasiswi Poltekes Kupang Tewas Terseret Kereta Api Berawal Dari Foto Dekat Kereta

Mahasiswi Poltekes Kemenkes Kupang NTT, Marlony Natonis meningal dunia akibat terseret kereta api di Yogyakarta, Senin (25/4/2019) siang.

Marlony bersama dua rekannya, dari Jurusan Gizi, Poltekes Kemenkes Kupang NTT diketahui tengah menjalani masa PKL di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Pembantu Direktur III, Bapa Wilhelmus Olin SF, MS.c Apt, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Selasa (26/5/2019) di Poltekkes Kemenkes Kupang membenarkan kejadian naas yang menimpa Marlony.

Wilhelmus menjelaskan pihak kampus menerima informasi tersebut dari dua rekan Marlony.

"Katanya setelah dinas di Rumah Sakit, mereka pergi rekreasi, foto-foto rel kereta api," ungkap Wilhelmus.

Lanjutnya, beberapa menit sebelum menerima kabar Marlony diseret kereta api, ia sempat melihat foto Marlony di facebook dengan latar kereta api.

"Eh setelah itu, kami dapat telepon kalau Marlony diseret kereta api," ungkap Wilhelmus.

Ia mengatakan pihak Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah menghubungi Poltekes Kemenkes Kupang dan memberikan informasi yang sama seperti diceritakan oleh dua rekan Marlony.

Ketua Jurusan Gizi, Agustina Setia, kata Wilhelmus, sudah berangkat ke Yogyakarta untuk mengurus kepulangan jenazah.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

 Urus Jenazah Marlony

Poltekes Kemenkes Kupang merespon cepat kejadian naas yang menimpa Marlony Natonis, salah satu mahasiswinya dari Jurusan Gizi yang meninggal dunia akibat terseret kereta api di Yogyakarta, Senin (25/3/2019).

"Tadi subuh-subuh ketua jurusan gizi, Agustina Setia sudah berangkat ke Yogyakarta untuk mengurus jenazah Marlony," ungkap Wilhelmus Olin, Pembantu Direktur III Poltekes Kemenkes Kupang, Selasa (26/3/2019).

Wilhelmus juga membenarkan peristiwa naas yang menimpa Marlony.

Ia mengatakan Marlony bersama dua rekannya dengan menjalani masa PKL di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Wilhelmus mengaku pihak kampus mendapat informasi Marlony diseret Kereta Api dari dua rekan Marlony dan dari pihak Rumah Sakit.

"Katanya setelah dinas mereka rekreasi dan foto-foto di rel kereta Api," ungkap Wilhelmus.

Ilustrasi rel kereta api.
Ilustrasi rel kereta api. (KOMPAS.com/THINKSTOCKPHOTOS)

Namun, sampai saat ini, kata Wilhelmus, pihaknya masih menunggu informasi, seperti apa kronologis kejadiannya.

Ia mengatakan, Poltekes Kemenkes turut berbelasungkawa atas meninggalnya Marlony. "Kasihan sekali, dia kan sudah semester akhir, tapi harus mengalami nasib seperti itu," ungkapnya.

Wilhelmus mengaku pihaknya sudah menemui keluarga Marlony untuk menyampaikan perihal kejadian naas yang menimpa Marlony.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Pelaku Penikaman Mahasiswa di TTU Sempat Lakukan Ini di Belakang Kosan Setelah Tikam Korban

Mahasiswa Tikam Mahasiswa, Polisi Ngos-Ngosan Kejar Pelaku yang Lari ke Belakang Kosan.

Aksi penikaman antar mahasiswa terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.

PT KAI buka lowongan kerja untuk kondektur berijazah SMA.
PT KAI buka lowongan kerja untuk kondektur berijazah SMA. (Kolase pos-kupang.com)

Akibatnya, Mario Krisandi Stefen Bere (21), mahasiswa, akhirnya dilarikan ke RSUD Atambua Kabupaten Belu. Sayangnya, ia harus menghembuskan nafas terakhiirnya akibat luka tusukan serius.

Aksi penikaman ini terjadi antara Jefrianus Fahik (21) dengan teman mahasiswanya Mario Krisandi Stefen Bere.

Di Kabupaten Lembata, PLN Didesak Perbaiki Jaringan ke Dusun Tirer

Ini Nama 9 Panelis Debat Keempat Pilpres

VIDEO: Cerdas, Ganteng, Berubuh Ideal, Ternyata RM BTS Juga Kocak, Lihat Tingkah Lucunya Disini

Berikut kronologi dan fakta-fakta lengkap penikaman antarmahasiswa yang dihimpun POS-KUPANG.COM ini:

1. Antar Mahasiswa

Aksi penikaman ini terjadi antar-mahasiswa sebuah perguruan tinggi di TTU.

Yakni Jefrianus Fahik dengan Mario Krisandi Stefen Bere.

ilustrasi mayat
ilustrasi mayat (istimewa)

Akibat aksi penikaman ini, Mario Krisandi Stefen Bere mengalami dua luka serius dan harus dilarikan ke RSUD Atambua Kabupaten Belu.

Jefrianus Fahik, 21, tersangka pelaku penikaman teman mahasiswa. 

2. Terjadi di Sekretariat M

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (KOMPAS.com)

Aksi penikaman oleh Jefrianus Fahik terhadap Mario Krisandi Stefen Bere ini terjadi di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Belu (HMB) pada Jumat 23 Maret 2019.

Sekretariat Himpunan Mahasiswa Belu (HMB) terletak di Perumahan BTN Keluarahan Sasi, Kecamatan Kefa Selatan, TTU.

Aksi penikaman ini terjadi pada malam hari, yakni sekitar pukul 21.00 Wita.

3. Gunakan sebilah pisau

ilustrasi mayat
ilustrasi mayat (net)

Aksi penikaman ini dilakukan Jefrianus Fahik.

Ia menusukkan sebilah pisau ke tubuh Mario Krisandi Stefen Bere.

Akibatnya, dua tusukan dari pisau yang dipakai Jefrianus Fahik ini mengenai perut Mario Krisandi Stefen Bere hingga menembus lambung.

4. Korban meninggal dunia

Perekrutan Pegawai Kontrak Pemerintah, 370 Pemda Telah Tetapkan Formasi

KPU Sumba Barat Daya Temukan 6.207 Lembar Surat Suara Rusak

Pemain Brasil, Neymar Diskusikan Perpanjangan Kontrak dengan PSG

Akibat dua tusukan di perut dan tembus ke lambung ini, Mario Krisandi Stefen Bere dilarikan ke RSUD Belu. 

Sayang, akhirnya Mario Krisandi Stefen Bere meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 04.00 Wita.

"Korban meninggal dunia pada sekira jam 04.00 wita di RSUD Atambua," kata Kapolres Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU),AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto kepada POS-KUPANG.COM.

kereta api
kereta api (style.tribunnews.com)

# Ngeri! Kronologi dan Fakta LengkapMahasiswa Tikam Mahasiswa, Korban Meninggal dengan Luka Tusuk di Perut

5. Pelaku sempat melarikan diri

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (KOMPAS.com/BBC)

Begitu mendapat laporan akan aksi penikaman terhadap mahasiswa Mario Krisandi Stefen Bere ini, polisi langsung berupaya menangkap tersangka Jefrianus Fahik.

Namun pelaku, Jefrianus Fahik berupaya kabur ke belakang kosannya yang juga tempat kejadian perkara (TKP) yang merupakan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Belu (HMB).

Melihat tersangka berupaya kabur, polisi pun tanggap.

Seria A Liga Italia Tak Akan Dimainkan di China, Ini Alasannya

Laga Tim Wanita Juventus Pecahkan Rekor

Renungan Harian Kristen Selasa 26 Maret 2019 Karena Beda, Yesus Diusir dan Diancam Lemparan Batu”

Polisi melakukan pengejaran hingga ke belakang kosan yang menjadi tempat tinggal Jefrianus Fahik.

"Kalau tersangka penikaman sudah kami tangkap di BTN KM 9," kata Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto kepada POS-KUPANG.COM.

7. Motif masih dalam penyidikan

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (KOMPAS.com)

Sejauh ini belum diketahui pasti motif dari penikaman yang dilakukan Jefrianus Fahik kepada teman mahasiswanya Mario Krisandi Stefen Bere.

Di Kabupaten Lembata, PLN Didesak Perbaiki Jaringan ke Dusun Tirer

Ini Nama 9 Panelis Debat Keempat Pilpres

VIDEO: Cerdas, Ganteng, Berubuh Ideal, Ternyata RM BTS Juga Kocak, Lihat Tingkah Lucunya Disini

Perekrutan Pegawai Kontrak Pemerintah, 370 Pemda Telah Tetapkan Formasi

KPU Sumba Barat Daya Temukan 6.207 Lembar Surat Suara Rusak

KM Awu Terbakar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka penikaman yang berakhir pada menghilangkan nyawa orang lain tersebut. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved