VIDEO: Rahasia Kehidupan Marci Isu, Pengidap Kanker Ganas Diungkap Kakak Kandungnya

VIDEO: Rahasia kehidupan Marci Isu, perempuan pengidap kanker ganas diungkap kakak kandungnya.

6. Selama di rawat di RSUD Soe dan RSUD W.Z Johannes Kupang tak pernah dijenguk sang calon suami, Yusuf Nale.

Ruth Agnes Bunga (kiri) membawa jenasah Marci Isu (34) penderita kanker ganas di bahunya selama delapan tahun, ke SoE Kabupaten TTS, Kamis (21/3/2019) di RSUD Yohannes Kupang.
Ruth Agnes Bunga (kiri) membawa jenasah Marci Isu (34) penderita kanker ganas di bahunya selama delapan tahun, ke SoE Kabupaten TTS, Kamis (21/3/2019) di RSUD Yohannes Kupang. (facebook ruth agnes bunga1)

Pihak relawan peduli Marci sudah berulang kali menghubungi Yusuf Nale agar menyempatkan waktu untuk mengunjungi Marci, namun dengan alasan harus memperhatikan dua anak angkatnya, Yusuf enggan menjenguk Marci hingga akhir hayat.

7. Tak memiliki identitas. Marci diketahui sulit mendapatkan akses layanan kesehatan karena tidak memiliki kartu identitas, baik e-KTP maupun kartu keluarga. Selain itu, Marci juga tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.

8. Dimakamkan hari Sabtu di pekuburan umum Desa Lakat. Setelah dilakukan perundingan keluarga dan pemerintah desa setempat, akhirnya disepakati jenazah Marci akan dimakamkan pada Sabtu (23/3/2019) di pemakaman umum Desa Lakat. 

VIDEO: Pesan Khusus Presiden Jokowi Untuk Korban Longsor di Manggarai Barat, NTT

VIDEO: Kesal Jalan Rusak, Pemuda Oebufu Tanam Pohon Pisang di Ruas Jalan di Kupang NTT

* Didampingi Relawan Peduli Kemanusiaan

Relawan peduli kemanusiaan diantaranya, Pemuda TTS, TTS Adil dan Relawan Gerakan Seribu (Geser) mendampingi Marci Isu (34) penderita kanker ganas yang menyerang bahu kanannya hingga akhir hayatnya, Kamis (21/3/2019) pagi di ruang cempaka, RSUD W.Z Johannes Kupang.

Usai dimandikan dan disuntik formalin, dengan menggunakan mobil ambulance, jenazah Marci dibawa menuju rumah duka di Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana.

Para relawan yang tergabung dalam relawan peduli kemanusiaan turut mengantarkan jenazah Marci sampai ke rumah duka.

Sesampainya di rumah duka, jenazah Marci diterima oleh sang ibu tercinta, Yuliana Bel dengan berlinang air mata.

Dirinya tak kuasa melihat anak ke lima dari enam bersaudara tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Tak hanya harus merelakan kepergian sang anak, cucu dalam kandungan Marci yang sudah menginjak usia kehamilan delapan bulan pun harus "pergi" sebelum sempat dilahirkan.

Kepada POS-KUPANG.COM,  Relawan TTS Adil, Sepri Natonis mengatakan, perjuangan mendampingi Marci sudah dilakukan saat masih dirawat di RSUD Soe.

Secara sukarela, para relawan peduli kemanusiaan mengumpulkan uang untuk membantu Marci agar bisa mendapatkan perawatan medis guna melawan penyakit kanker yang menggerogoti bahu kanannya.

Tiga hari dirawat di RSUD Soe, Marci dirujuk ke RSUD W.Z. Johannes Kupang guna dilakukan operasi guna menyelamatkan nyawa bayi yang sedang dikandung Marci dan mengangkat kanker dari bahu Marci.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved