TNI AD Sumba Timur Belajar Periksa Kualitas Gabah

Para anggota TNI AD dari Kodim 1601 Sumba Timur mengikuti kegiatan pelatihan pemeriksaan gabah/beras, Selasa (12/3/2019)

Penulis: Robert Ropo | Editor: Adiana Ahmad
POS KUPANG/ROBERT ROPO
Dandim 1601 Sumba Timur Letkol Inf. Johan A. P. Marpaung, S.Ip foto bersama Kepala Perum Bulog Subdivre Waingapu Syawaludin Susanto beserta para anggota TNI. 

TNI AD Sumba Timur Belajar Periksa Kualitas Gabah

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU- Para anggota TNI AD dari Kodim 1601 Sumba Timur mengikuti kegiatan pelatihan pemeriksaan gabah/beras.

Kegiatan Pelatihan pemeriksaan Gabah/beras itu atas kerja sama Kodim 1601 Sumba Timur dengan Perum Bulog Subdivre Waingapu yang berlangsung di Aula Makodim Sumna Timur, Selasa (12/3/2019).

Adapun yang hadir dalam kegiatan itu yakni Dandim Sumba Timur Letkol Inf. Johan A. P. Marpaung, S.Ip bersama para staf dan Danramil jajaran Kodim, dan kepala Perum Bulog Subdivre Waingapu Syawaludin Susanto beserta staf.

Yang menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan pemeriksaan gabah/beras itu, kepala Perum Bulog Subdivre Waingapu Syawaludin Susanto.

Anggota TNI Kodim Sumba Timur Latihan Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019, Ini Kegiatannya

Pasca Ditetapkan DBD Sebagai KLB, Kodim Sumba Timur Laksanakan Jumat Bersih

Dalam memberikan materi Syaludin Susanto mengatakan, kualitas gabah atau beras harus sesuai yang diinginkan sehingga harga gabah atau tidak turun.

Untuk menentukan gabah/beras ketika akan disimpan di gudang, jelas Susanto harus baik sehingga ketika dibagi ke masyarakat tidak ada komplain dari penerima beras. Standar beras harus memenuhi kualitas gabah dimana harus bebas hama dan penyakit, bebas dari bau busuk atau bau asing lainnya.

"Sehingga jika ada gabah atau beras yang tidak memenuhi standart kualitas tidak boleh masuk ke gudang Bulog, karena dapat merusak gabah yg disimpan di gudang. Untuk syarat kuantitas harus memenuhi kadar air sebesar 14%, dan kalau lebih beras akan kekuning-kuningan serta kualitas beras kurang baik, gabah hampa yang lebih dari 3% akan ditolak oleh Bulog, karena pada waktu digiling akan mengurangi jumlah beras yg digiling dan pihak Bulog akan mengalami kerugian,"jelas Susanto.

Dikatakan Susanto, beras yang dibeli oleh Bulog harus bebas dari hama dan bau busuk yang menyengat dan bebas dari dedak dan lainnya. Untuk tolak ukur naik atau turun harga beras yang diterima oleh Bulog sebesar Rp 7.300/Kg.

Polres dan Kodim Sumba Timur Merayakan Natal Bersama

"Kalau harga masih diatas dari Rp 7.300/Kg, maka harga beras tidak bisa disebut anjlok tapi harga bisa dibilang turun. Pemerintah dalam menentukan harga sudah melalui proses dan kemudian diserahkan kepada Bulog untuk dijadikan standar harga beras di pasaran,"jelasnya.

Susanto mengatakan, melalui kesepakatan pemerintah Bulog dapat membeli harga beras Rp 8.030/Kg kualitas medium dari penggiling atau petani beras di tahun 2019.

"Tiap tahun Kabupaten Sumba Timur menghasilkan beras 29.247 ton, tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga banyak beras yang masuk dari luar Kabupaten Sumba Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumba Timur,"jelas Susanto.

Susanto juga menyebutkan beras yang masuk dari daerah lain atau di luar Sumba Timur antara lain dari Sulawesi, NTB dan pulau Jawa. Periode bulan Januari dan Februari 2019, Bulog Waingapu sudah menyerap beras masyarakat sebanyak 10 ton.

PT. MSM Bersama Kodim Sumba Timur Peduli DBD Dengan Bersih-Bersih

Dandim Sumba Timur Letkol Inf. Johan A. P. Marpaung, S.Ip juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Perum Bulog Subdraive Waingapu yang telah memberikan pelatihan pemeriksaan gabah/padi.

Kata dia, ilmu yang diberikan itu, pihaknya siap untuk menindaklanjuti agar gabah/padi bisa disalurkan kepada masyarakat dengan kulitas yang terjamin baik. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved