Bencana Longsor di Labuan Bajo
8 Akibat yang Timbul dari Bencana Tanah Longsor di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi NTT
Inilah 8 akibat yang timbul dari adanya bencana tanah longsor di Labuan Bajo, Kabuaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Akibat tanah longsor dan ruas jalan terputus itu, warga setempat nekad berjalan kaki ke ibukota Labuan Bajo hingga belasan kilometer.
7. Akses informasi terputus
Akibat tanah longsor itu, akses informasi dari dan ke Labuan Bajo sejak Kamis (3/3/2019) hingga Jumat (4/3/2019) pagi terputus.

8. Dandim 1612 Manggrai Turun Tangan
Paska tanah longsor, Dandim1612 Manggarai, Letkol Inf. Rudi Markiano Simang dan Pasiter Kodim Manggarai yang berada di TKP tanah longsor dan jalan putus saat melaksanakan perjalanan dari Ruteng menuju Labuan Bajo mendampingi kegiatan Tim Asnis Pusterad di Koramil 1612-02/Komodo.
Yang Dandim Rudi langsung berkoordinasi dengan Camat, Kapolsek dan Danramil Lembor guna menutup sementara lalu lintas dari arah Lembor ke Labuan Bajo.
Pasalnya, kondisi hujan dan sudah gelap. Apalagi personel sementara belum bisa dirapatkan ke lokasi terkait dengan aspek keamanan karena kondisi tanah di lokasi yang belum stabil/rawan longsor.
Data yang masuk ke POS-KUPANG.COM, Jumat (8/3/2019) pagi menjelaskan, Dandim Rudi yang mau berkoordinasi dengan Pemda Mabar, Polres Mabar dan BPBD Mabar belum bisa dilaksanakan karena terputusnya saluran telepon hingga saat ini.
Hari ini, Dandim Rudi akan akan mengerahkan personel Koramil 1612-06/Lembor ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi korban.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu/Novemy Leo)
* Tahun 2018, Angin kencang disertai hujan deras di Terang, Boleng, Mabar.
Sebelumnya bencana angin kencang juga terjadi di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, tanggal 19 NOvember 2018 lalu.
Selain puluhan rumah warga rusak akibat angin kencang di Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sejumlah warga juga terluka.
Ada sekitar 8 orang warga yang dirawat di Puskesmas terdekat di kampung itu.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu tokoh muda di Terang, Burhanudin kepada POS--KUPANG.COM, Senin (19/11/2018).
"Ada sekitar delapan orang warga yang terluka dan dirawat di Puskesmas tetapi sebagiannya sudah pulang," kata Burhanudin.
Warga yang rumahnya roboh dan rusak kata dia, untuk sementara tinggal dengan keluarga atau tetangga terdekat. Bantuan mulai berdatangan terutama dari warga sekitar di kampung itu.
"Saat ini bantuan mulai datang, terutama dari sesama warga. Semoga pemerintah juga segera datang membantu. Warga yang menjadi korban butuh Sembako," kata Burhanudin.