Berita Tamu Kita
Tamu Kita: Drs.Gidion Mbilijora, Meningkatkan Ekonomi Melalui Pariwisata
Pada sisa masa jabatannya kurang lebih dua tahun Gidion fokus meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Apolonia Matilde
"Membangun Kabupaten Sumba Timur juga membutuhkan strategi seperti saat bermain catur, mau duluan yang mana,"kata Gidion yang menjabat periode kedua.
Ayah dari Putri Permatasari Mbilijora ini mengaku suka bermain catur sejak kuliah. Ia belajar otodidak dengan cara melihat atau menonton orang bermain catur.
• Kepala UPTD Pasar Ingatkan Pedagang di Pasar Matawai Jangan Kembali Berbuat Ulah
"Selama berjam-jam saya nonton, tidak ada ajaran khusus,"kata Gidion.
"Saya belum pernah mengikuti perlombaan catur. Itu hanya hobi saja," ungkap Bupati Gidion yang pernah menerima penghargaan Tanda Kehormatan Styalancana Pembangunan dan Syatialancana Karya Setya XX Tahun dari Presiden RI pada tahun 2011.
Gidion juga pernah menerima piagam penghargaan 'Pejuang Anak Sumba Timur' dari Ketua LPA Sumba Timur tahun 2012, Tanda Penghargaan 'Manggala Karya Kencana' dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tahun 2013 serta menerima Tanda Penghargaan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2016.
Selain suka catur, ketua Dewan Pimpinan Daerah XIII SOKSI NTT itu gemar membaca buku.
• Ini Pernyataan Tegas Presiden Jokowi: Jangan Coba Ganggu Pancasila
"Membaca buku itu membuat kita memperoleh banyak informasi termasuk informasi soal cara membangun masyarakat dan daerah. Juga aturan-aturan yang berkaitan dengan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari aturan pemerintah, Perdes, Permen dan dan sebagainya," kata alumni Pasca Sarjana (S2) Magister
Administrasi Publik Universitas Gajah Mada Yokyakarta tahun 1998 itu. "Kalau kita tidak baca akan ketinggalan informasi,"tandasnya.
Gidion mengagumi figur kakek dan neneknya. "Saya sejak usia 9 bulan sampai dengan tamat SMP dipelihara dan tinggal bersama kakek dan nenek saya. Kakek saya seorang pendeta.
Ajaran beliau terkait kasih sayang terhadap sesama itu sangat meresap dalam pribadi saya karena setiap hari dan setiap saat selalu berhadapan dengan beliau yang mengajarkan kebaikan, beliau sangat mempengaruhi kepribadian saya,"kata Gidion. (rob)
• Kodim 1618/TTU Beri Penyuluhan Hukum Bagi Masyarakat di Desa Noepesu
Biodata
Nama: Drs.Gidion Mbilijora,M.Si
TTL: Sumba Timur 27 Mei 1960
Agama: Kristen Protestan
Pendidikan Terakhir: S2 Administrasi Publik
Pekerjaan: Pensiuan PNS dan Bupati Sumba Timur
Istri: Rambu Kahi Yani,S.Pd
Anak: Putri Permatasari Mbilijora
Riwayat Pendidikan:
1. SD Katolik Praipaha Tahun 1972
2. SMP Kristen Lewa Tahun 1975
3. SMA PGRI Waingapu Tahun 1980
4. Sarjana Administrasi (S1): Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Nusa Cendana Kupang Tahun 1987.
5. Pasca Sarjana (S2): Magister Administrasi Publik Universitas Gajah Mada Jogyakarta Tahun 1998.
Riwayat Pekerjaan dan Jabatan:
1. Dosen Tidak Tetap Pada STIE Kriswina Sumba Tahun 2003.
2.Kepala Sub Bagian Umum Kabupaten Sumba Timur Tahun 1992
3.Kepala Sub Bagian Diklat Pada Bagian Kepegawaian Setda Kabupaten Sumba Timur Tahun 1993.
4.Kabid Pendapatan dan Pelaporan Bappeda Kabupaten Sumba Timur Tahun 1998.
5.Kabid Ekonomi Bappeda Kabupaten Sumba Timur Tahun 2001.
6.Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2002.
7. Wakil bupati Sumba Timur Tahun 2005-2008.
8.Bupati Sumba Timur Tahun 2008-2010 (Masa Transisi)
9.Bupati Sumba Timur 2010-2021.
Riwayat Organisasi:
1.Anggota GMKI Cabang Kupang Tahun 1982-1987
2.Anggota AMPI NTT Tahun 1984-1987
3.Anggota KNPI NTT Tahun 1983-1998
4.Pembina Korpri Kabupaten Sumba Timur 1994-2014
5.Pengurus AMPI Kabupaten Sumba Timur Tahun 1995-1997
6.Pengurus KNPI Kabupaten Sumba Timur 1995-1997
7.Ketua Bidang Pengembangan SDM DPD II Partai Golkar Sumba Timur 1998-1999
8.Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur Tahun 2002-2010.
9.Ketua DPD Partai Golkar Sumba Timur Tahun 2005-Sekarang.
10.Ketua Dewan Pimpinan Daerah XXIII SOKSI NTT Tahun 2011-Sekarang.