Olahan Pangan Kelor Tembus Pasar Mancanegera
Wow, penganan berbahan dasar kelor atau marungga tembus pasar mancanegara. Jadi, jangan anggap remeh kelor
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Adiana Ahmad
Olahan Pangan Kelor Tembus Pasar Mancanegera
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Penganan berbahan dasar kelor go mancanegara. Saat Pemerintah tengah gencar mengajak masyarakat untuk menanam kelor, ternyata CV. Timor Moringa sudah memproduksi penganan berbahan dasar kelor dan mengirim ke luar negeri.
Pada dasarnya harus kreatif dan inovasi dalam mengolah sayur yang satu ini.
Timor Moringa jeli melihat peluang kelor sejak tahun lalu. Perusahaan yang berlokasi di Jalan Air Lobang I Kelurahan Sikumana ini menyediakan cemilan coklat dari panganan lokal kelor.
Coklat diolah dengan berbagai varian rasa, ada coklat kelor original, coklat kayu manis dan coklat pedas.
Founder Timor Moringan Meybi, Kiky, melalui Olan, Sabtu (2/3/2019), menyampaikan coklat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat NTT khususnya di lingkungan pemerintah.
• Mahasiswa UKAW Kupang Tanam 1,5 Kg Bibit Kelor di Lokasi KBPM
• Stick Kelor Sebagai Camilan kaya manfaat
Yang patut diacungi jempol bahwa coklat kelor ini sudah tembus ke luar negeri yaitu Taiwan.
Selain coklat kelor, Timor Moringa yang menggandeng Dapur Kelor dan Odde Kelorina ini juga menyediakan teh celup kelor.
Teh celup ini, kata Olan, serbuk organiknya telah berstandar internasional dan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
Teh celup sudah diekspor ke Timor Leste bahkan sampai Afrika.
"Terakhir kami melakukan ekspor bulan Januari," ujarnya.
Ia mengatakan coklat kelor dibanderol dengan harga Rp 30.000 per bungkusnya sedangkan teh celup kelor Rp 35.000 per bungkusnya.
"Kelor didapat dari 8 kebun, dimana penanamannya tanpa menggunakan bahan pestisida atau bahan kimia lainnya," kata Olan.
• Tahun 2019, Kelor Masuk ke Tahapan Industri
• Korinus Masneno Sebut Kelor dan Lamtoro Investasi Masa Depan
Diakuinya olahan coklat dan teh celup dari kelor ini sudah ada sebelum Program Gubernur booming.
Dalam sehari, katanya, memproduksi 100 bungkus coklat dan 200 bungkus teh celup kelor.