Dari Kedalaman 75 Meter, Alfonsius Temukan Keajaiban, Kisah korban jatuh di KM 17 Kabupaten Ende
Inilah kisah Alfonsius Manirajang, pria paruh baya yang selamat setelah jatuh di kedalaman 75 meter di KM 17 Kabupaten Ende, Flores, Provinsi NTT
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Adiana Ahmad
Menyadari mobil telah berada di jurang, Alfonsius dan penumpang lainnya berteriak berusaha minta tolong. Syukur, teriakan mereka direspon warga dan pengguna jalan yang kebetulan lewat di jalur itu.
• Lagi, Kejadian Lakalantas di Kelurahan Naimata-Kota Kupang
• Terkait Tingginya Angka Lakalantas di Kota Kupang, Polres Kupang Kota Akan Gencar Lakukan Penindakan
Dengan peralatan dan penerangan seadanya seperti senter dan sinar lampu HP warga menuruni jurang dan berusaha mengevakuasi para korban.
Alfons dan korban lainnya, akhirnya berhasil dievakuasi oleh warga dari jurang dan dilarikan ke rumah sakit.
Para korban, kecuali Alfonsius dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis meskipun luka yang mereka derita tidak serius.
Alfon menyebut apa yang dialaminya merupakan sebuah keajaiban.
“Ini jatuh dari di KM 17 arah Kota Ende siapa yang tidak kenal dengan KM 17 yang dipenuhi dengan jurang namun karena kebesaran Tuhan saja yang membuat kami semua selamat,” Alfonsius kembali mengucap syukur.
Tidak hanya alfonsius yang tidak percaya bisa selamat dari maut dalam kejadian itu. Tapi warga yang menolong para korban juga masih tak percaya para korban bisa selamat.
Menurut warga setempat sepanjang sejarah, tidak ada korban yang selamat ketika jatuh ke jurang di KM 17 itu. Tempat itu seperti pintu menuju kematian jika tidak hati-hati.
“Warga menyebut ini adalah keajaiban Tuhan karena hanya dengan keajaiban saja mereka semua bisa selamat,” kata Alfonsius.
Keajaiban lain yang mereka rasakan juga ujar Alfonsius, di antara para penumpang itu terdapat anak berusia lima tahun dan bayi berusia tiga bulan.
Kedua korban juga tidak menderita luka atau lecet. Sedangkan penumpang dewasa hanya mengalami luka lecet.
“Ini benar-benar ajaib hanya karena atas perlindingan Tuhan kami semua bisa selamat,” tutup Alfonsius. (*)
