Renungan Harian Kristen Protestan

Bukan Dunia yang Kiamat, Kamulah yang Kiamat Karena Ulahmu!

Namun yang tidak bisa kita pastikan adalah kapan kiamat itu terjadi dan dengan cara bagaimanakah kiamat itu akan terjadi?

Editor: Ferry Jahang
Dok Pribadi
Dr. Messakh Dethan 

Bukan Dunia yang Kiamat, Kamulah yang Kiamat Karena Ulahmu!

Renungan Harian Kristen Protestan

Jumat, 22 Februari 2019

Oleh: Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA

RENUNGAN kita hari ini mencoba berdialog dengan pemahaman-pemahaman teologis yang keliru tentang akhir zaman berdasarkan penggalian teks kita Wahyu 21:1-8.

Tentu kita semua yakin bahwa suatu saat dunia ini akan kiamat! Kehidupan manusia dibumi akan berakhir.

Namun yang tidak bisa kita pastikan adalah kapan kiamat itu terjadi dan dengan cara bagaimanakah kiamat itu akan terjadi?

Apakah Allah sendiri yang akan menghancurkannya? Apa tanda-tandanya bahwa sang pencipta menghancurkan ciptaannya sendiri?

Pertanyaan yang lebih penting lagi: apakah memang benar bahwa Alkitab yang mengatakan kepada kita bahwa Tuhan Allah Pencipta akan menghancurkan ciptaanNya sendiri, atau justru bukan Allah tetapi manusia sendiri?

Banyak data yang menunjukkan bahwa manusia dengan perilakunya secara perlahan-lahan sedang menghancurkan tempat tinggalnya sendiri. Atau paling tidak orang lain dijadikan korban.

Contoh misalnya masyarakat di dataran lebih rendah seperti Kelurahan Oeba, Merdeka, Oesapa, etc., setiap musim hujan selalu menerima kiriman banjir air hujan dan sampah kotoran plastik, oli kotor dan segala jenis sampah lainya termasuk kuman-kuman berbahaya baik yang terlihat mata telanjang maupun tidak.

Apalagi pemerintah kota Kupang belum secara serius membuat dan mengatur drainase setiap jalan-jalan di Kota Kupang, akibatnya sampah bebas mengalir kemana-mana.

Tiap tahunnya masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025 jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton sampah.

Menurut Riset Greeneration, organisasi non pemerintah, rata-rata orang Indonesia menghasilkan 700 kantong plastik per tahun.

Pada hal di alam, kantong plastik yang tak terurai sehingga menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem. Semakin menumpuk sampah plastik menimbulkan pencemaran serius.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved