Renungan Kristen Protestan
Ditegur dan Dikritik, Enjoi Saja
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
Sikap kristis ini juga kadang perlu. Sebab kadang kita menderita karena kita yang memang mau cari-cari cari sendiri penderitaan.
Contoh cerita tentang seorang kasir di toko di Jerman, yang dipecat gara-gara hanya uang 1 Euro (yang kira-kira setara dengan 12 ribu- hingga 15 ribu rupiah).
Di pengadilan kasir ini terbukti mengambil barang di toko tanpa membayarnya, karena dia sendiri kasirnya. Tetapi kemudian ketahuan melalui kamera pengintai yang dipasang di toko itu oleh pemiliknya.
Walapun si kasir memohon pada hakim supaya jangan dihukum karena uang itu tak seberapa dan apalagi ia telah bersedia mengganti uang 1 Euro itu, tetapi hakim tetap pada keputusanya menghukum dan membenarkan pemecatan yang dilakukan majikannya atas dirinyanya.
Alasan hakim bukan soal uang satu Euro yang tidak seberapa itu (gaji wanita itu sekitar 2500 Euro perbulan atau kurang lebih setara dengan dua puluh lima juta rupiah), tetapi soal kejujuran itu yang lebih utama dan dibutuhkan oleh sang majikan dalam berdagang.
Contoh lain. Ada yang sudah tahu dirinya sakit gula, tapi mau makan coklat, ice cream dan manis-manis tiap hari.
Sudah tahu sakit dari tinggi, tapi doyan makan daging sapi. Memangnya orang mati kalau hanya makan sayur.
Coba lihat dibuku Guinnes Book, orang-orang yang umur panjang itu hanya makan sayur, dan tidak makan daging apalagi ice cream.
Satu hal lagi kalau kita menderita karena kesalahan kita, dan Tuhan menegur. Terimalah itu sebagai teguran Tuhan yang baik. Dan bersyukurlah bahwa ada kesempatan dimana kita ditegur.
Sebab Firman Tuhan berkata dalam Ibrani 12:5-7: "5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Ayat 6, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Ayat 7, Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" (*)