Ini Jawaban Pihak PU Nagekeo Soal Pembangunan Jembatan Gantung di Alorawe

tim survey perencanaan dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang akan datang di Alorawe

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Tidak ada jembatan penghubung, seorang ibu hamil asal Desa Alorawe dibantu warga terpaksa harus melawan derasnya arus Sungai Lowo Sesa di Boawae Kabupaten Nagekeo, Senin (11/2/2019). 

Ini Jawaban Pihak PU Nagekeo Soal Pembangunan Jembatan Gantung di Alorawe

POS-KUPANG.COM | MBAY --Kabid Bina Marga Dinas PUPR Nagekeo, Primus Nuwa, ST, mengatakan tim survey perencanaan dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang akan datang di Alorawe, Kamis (14/2/2019).

"Saya mendapatkan informasi dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang, via telepon tadi sore bahwa tim survey dari Perencanaan Wilayah X akan datang esok (red-hari ini) melakukan survey dan pengambilan data-data jalan, data penduduk serta data pendukung lainnya di Alorawe Kecamatan Boawae," ujar Primus, kepada POS KUPANG.COM, di Mbay Rabu (13/2/2019).

Ia mengatakan masyarakat Desa Alorawe di Kecamatan Boawae sangat membutuhkan dibangunnya sebuah jembatan penghubung untuk memudahkan akses masyarakat Desa Alorawe menuju Kecamatan dan ibukota kabupaten.

Ungkap Tabiat Asli RM, Jimin dan Suga, Perempuan Ini Dapat Perlakuan Begini Dari Army BTS

Pria Ini Bunuh Teman Calon Istrinya Karena Korban Katakan Hal ini 5 Tahun Lalu

Ia mengaku kerinduan masyarakat desa Alorawe sejak Indonesia merdeka sampai dengan saat ini belum terjawab, penderitaan masyarakat Alorawe untuk memudahkan mereka memasarkan barang hasil dari komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan masih kesulitan.

"Pada musim hujan dan terjadi banjir masyarakat Alorawe tidak dapat melakukan pemasaran karena jalan menuju ke pusat pemasaran satu-satunya hanya menyeberangi Sungai Lowo Sesa," papar Primus.

Ia mengaku bukan hanya memasarkan hasil komoditi pertanian tetapi juga untuk pelayanan kesehatan pendidikan dan pelayanan administrasi pemerintahan tidak dapat berjalan kalau sudah terjadi banjir.

Ia juga mengatakan masyarakat Alorawe sudah mengajukan ke pemerintah beberapa waktu lalu, namun karena keterbatasan dana Pemda belum merealisasikan.

Ramalan Zodiak Cinta di Hari Valentine Kamis, 14 Februari 2019, Scorpio Makin Intens

Tidak Ada Jembatan Penyeberangan, Ibu Hamil di Nagekeo Nekat Lawan Derasnya Sungai Lowo Sesa

"Melalui Dinas PUPR Nagekeo dulu kita sudah ajukan pembangunan Jembatan Gantung disana. Dinas PUPR Nagekeo sudah melakukan survey dan perencanaan hanya karena keterbatasan dana sehingga sampai saat ini Pemda belum bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Jembatan gantung Alorawe dan Jembatan gantung Lari di Desa Renduteno Kecamatan Aesesa Selatan," ujarnya.

Ia menyebutkan panjang jembatan gantung Alorawe 90 Meter dan Jembatan Lari 110 Meter sehingga membutuhkan biaya sangat besar.

"Karena itu pemerintah melalui Dinas PUPR Nagekeo mengajukan proposal ke Kementerian PUPR melalui dana APBN dalam hal ini Balai Wilayah X Kupang tahun 2018. Pemerintah pusat dalam hal Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang menanggapi dan merespon baik terhadap proposal yang diajukan oleh dinas PUPR Nagekeo untuk mengalokasikan dana dari APBN untuk pembiyaan pembangunan dua Jembatan gantung baru di Nagekeo yaitu Jembatan gantung di Lari dan Alorawe," ujarnya.

Seperti yang diberitakan, seorang ibu hamil dari Desa Alorawae Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo harus berjuang melawan derasnya arus Sungai Lowo Sesa.

Ibu hamil itu adalah Yasinta Wea. Usia kandungannya sudah sembilan bulan.

Senin (11/2/2019) ia dibantu oleh petugas kesehatan bersama warga Alorawe menyeberangi Sungai Lowo Sesa.

Jika tidak hati-hati maka akan berbahaya dan menganyut nyawa.

Renungan Harian Kristen Protestan: Membangun Komitmen dengan Tuhan dan Solider dengan Sesama

Live Streaming Ajax vs Real Madrid di Liga Champions Jam 03.00 WIB, Sejarah bagi Sergio Ramos

Desa Alorawe merupakan satu diantara beberapa Desa di Kecamatan Boawae.

Jarak dari Alorawe hingga Puskesmas Boawae sekitar 20 KM.

Ibu hamil itu tak sendirian ia dibantu oleh petugas kesehatan dan warga saat itu.

Untuk sampai ke Puskesmas Boawae ibu hamil bersama petugas kesehatan dari Alorawe harus berjuang keras melawan derasnya arus air sungai tersebut.

Warga setempat biasa menyebut Sungai itu Kali Lowo Sesa, sewaktu-waktu dapat menghanyutkan nyawa jika tidak berhati-hati saat menyeberang ke sebelah kali.

Panjang jika menyeberang itu sekitar 100 meter dan ketinggian air sampai leher orang dewasa, baru sampai ke sebelah kali.

Jembatan penghubung yang tidak tersedia antar Desa Alorawe dengan Desa Dhereisa, memaksa warga Alorawe harus bertaruh nyawa menyeberangi kali demi sampai ke Boawae ibu Kota Kecamatan Boawae.

Hampir setiap hari, mereka melakukan itu lantaran tidak ada jalan alternatif yang lebih dekat ke Boawae.

Saat musim hujan dan kadang banjir seperti saat ini, tak bisa menyeberangi kali yang arusnya cukup deras.

Meskipun ada keperluan mendadak di Boawae atau di Mbay ibu kota Kabupaten Nagekeo terpaksa harus ditunda demi keselamatan, jika paksa akan berbahaya dan menghanyut nyawa.

Kepala UPTD Puskesmas Boawae, Wilfrida Daeni, S.KM, mengaku, ibu hamil asal Alorawe yang menyeberangi Sungai Lowo Sesa dibantu oleh petugas kesehatan dan masyarakat itu sering terjadi jika musim penghujan.

Sungai Lowo Sesa hampir setiap tahun pasti banjir, sehingga masyarakat jika hendak ke Boawae dan sekitarnya mengalami kesulitan.

Ini Pesan Khusus Dan Banunaek Untuk Bupati dan Wakil Bupati TTS

Ini Tiga Hal Dalam Membangunan Daerah Menurut Bupati Sabu Raijua Terpilih

Petugas dan masyarakat setempat terpaksa harus kerja ekstra menghantar sang ibu hamil menyeberang kali.

"Petugas dan masyarakat desa Alorawe mengantar ibu hamil ke Puskesmas untuk melahirkan itu, terjadi Senin (11/2/2019) sekitar pukul 11.00 Wita. Mereka terpaksa harus melawan arus deras sungai Lowo Sesa," ujar Daeni, kepada POS- KUPANG.COM, Rabu (13/2/2019).

Daeni mengaku usia kehamilan ibu asal Alorawe itu sudah sembilan bulan yang dalam waktu dekat akan melahirkan.

Saat ini ibu hamil tersebut sudah berada di Puskesmas Boawae mau melahirkan sehingga butuh pertolongan medis di Puskesmas.

"Ibu itu usia kehamilannya 9 bulan. Ibu hamil mau melahirkan di Puskesmas Boawae. Petugas kesehatan minta masyarakat bantu untuk menyeberang lewat Sungai Lowo Sesa," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved