BREAKING NEWS: Darurat DBD di Sumba Timur, Pasien Dirawat Jadi 295 Orang, Meninggal 6 Orang
Wabab penyakit demam berdarah dangue ( DBD ) semakin darurat di wilayah Kabupaten Sumba Timur
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Wabab penyakit demam berdarah dangue ( DBD ) semakin darurat di wilayah Kabupaten Sumba Timur. Pasalnya, dari dari awal Januari 2019 sampai 9 Februari 2019 sudah enam orang pasien yang meninggal dunia akibat terkena virus.
Pasien DBD yang terakhir meninggal adalah seorang anak kecil warga Melolo, Kecamatan Melolo. Pasien anak itu meninggal dunia saat menjalankan perawatan di RSK Lindimara Waingapu dan meninggal dunia, Sabtu (9/2/2019).
Direktur RSK Lindimara Dr. Alhairani K.L.M.Mesa kepada POS-KUPANG.COM melalui pesan WatsApp, Sabtu (9/2/2019) malam mengatakan anak itu meninggal dunia dengan Dengue Shock Syndrome.
• BREAKING NEWS: Tragis! Pengendara Yamaha Vixion Tewas Diseruduk Pikap
Dr. Alhairani mengatakan terkait kematian pasien anak itu juga sudah ia laporkan ke Dinas Kesehatan Sumba Timur.
"Betul, dengan Dengue Shock Syndrome. Sudah saya laporkan ke Dinkes," tulis Dr. Alhairani.
• Keluarga Batak Toga Simamora Berbagi Kasih di Oebola Dalam
Adapun pasien DBD yang ditangani oleh tiga rumah sakit di Kota Waingapu, yakni RUSD Umbu Rara Meha Waingapu, RSK Lindi Mara, dan RSU Imanuel Waingapu terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai tanggal 9 Frebuari 2019 sudah 295 pasien yang positif DBD. Dari 295 pasien itu, tercatat sudah enam pasien yang meninggal dunia.
Dr. Alhairani juga mengatakan total pasien DBD yang ditangani pihaknya di RSK Lindi Mara dari tanggal 1 Januari sampai dengan 6 Frebuari 2019 sebanyak 55 pasien. Namun kini pasien terus bertambah menjadi 70 pasien DBD yang terhitung sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 9 Frebuari 2019 pada pagi hari.
Dr. Alhairani juga mengatakan dari total 70 pasien DBD yang ditangani RSK tersebut 2 orang pasien diantaranya meninggal dunia termasuk pasien anak kecil yang meninggal, Sabtu (9/2/2019) itu.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes kepada POS-KUPANG. COM, Sabtu (9/2/2019) malam juga menjelaskan pasien yang positif DBD yang dirawat di RSUD dari tanggal 1 Januari 2019 sampai tanggal 6 Frebuari 2019 sebanyak 120 pasien DBD. Namun kini pasien terus bertambah menjadi 136 pasien BDBD yang ditangani RSUD tersebut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai 9 Frebuari 2019.
Dr. Lely mengatakan dari 136 pasien DBD yang ditangani di RSUD tersebut, empat pasien diantaranya meninggal dunia.
Sementara itu pasien DBD yang ditangani pihak RSU Imanuel Waingapu belum mengalami penambahan pasien.
Direktur RSU Imanuel Waingapu, Dr. Danny Christian kepada POS-KUPANG. COM, Sabtu (9/2/2019) menjelaskan sepanjang tahun 2019 terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 9 Frebuari 2019 sebanyak 89 pasien yang positif DBD yang dirawat di RSU Imanuel.
Sebelumnya, Rabu (6/2/2019) Dr. Danny menyebutkan total pasien DBD sejak tanggal 1 Frebuari 2019 sampai tanggal 6 Frebuari 2019 sebanyak 89 pasien DBD yang dirawat di RSU itu.
"Semua selamat, ada beberapa kasus sudah sampai perdarahan spontan dari saluran cerna (Hematochezia) dan perdarahan dari hidung ( Epistaksis) tetapi semua akhirnya membaik dan bisa pulang dengan sehat. Belum ada satu pun yang meninggal di RSU Imanuel,"ungkap Dr. Danny. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)