Bunuh Diri
Warga Golewa Ngada yang Tewas Gantung Diri Ternyata Pelajar Kelas 3 SMP Supra Mataloko
Korban yang memiliki nama lengkap Yanuaria Agnesia Fono itu merupakan siswa kelas 3 SMP Supra Mataloko di Golewa, Kabupaten Ngada.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Seorang perempuan berusia 15 tahun asal Kampung Gisi, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada yang tewas bunuh diri dengan cara gantung diri merupakan seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Korban yang memiliki nama lengkap Yanuaria Agnesia Fono itu merupakan siswa kelas 3 SMP Supra Mataloko di Golewa, Kabupaten Ngada.
Kapolsek Golewa, Ipda Stefanus Siga, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, Yanuaria Agnesia Fono merupakan pelajar SMP Supra Mataloko dan sekarang sudah kelas 3.
"Korban merupakan anak sekolah. SMP kelas 3 di SMP Supra Mataloko," ujar Ipda Stefanus, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (9/2/2019).
Ipda Stefanus mengatakan saat ini jenazah sudahnya sudah kembali ke rumah duka di Kampung Gisi, Desa Ratogesa Golewa.
Ia mengaku sampai saat ini keluarga belum bisa dikonfirmasi karena masih histeris.
"Jenazah sudah di keluarga. Orangtuanya belum bisa dikonfirmasi, masih histeris," pungkasnya.
Ia mengaku pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
• BREAKING NEWS: Gadis 15 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri di Golewa Ngada Flores
• Ahok Resmi Masuk PDIP, Begini Reaksi Tim Kampanye Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Jawa Timur
• Api Tiba-tiba Berkecamuk di Lapangan Latihan Klub Brasil Flamenggo, 10 Tewas, 3 Luka-luka
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Kampung Gisi, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores-NTT dihebohkan dengan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali.
Korban merupakan seorang perempuan berusia 15 tahun atas nama Yanuaria Agnesia Fono.
Yanuaria Agnesia Fono ditemukan tewas bunuh diri dirumahnya di Gisi Desa Ratogesa Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada, sekitar pukul 21.30 Wita.
Buah hati pasangan Kristoforus Longa dan Petronela Moi itu ditemukan tewas gantung diri sebuah gudang dalam rumah mereka oleh tentangga korban.
Kapolsek Golewa, Ipda Stefanus Siga, kepada POS-KUPANG.COM, membenarkan peristiwa yang menimpa warga Gisi Golewa tersebut.
Kasus bunuh diri dengan cara menggantung diri itu terjadi, Jumat (8/2/2019) sekitar pukul 21.30 Wita rumah milik Kristoforus Longa di Kampung Gisi Desa Ratogesa Kecamatan Golewa.
Ipda Stefanus menerangkan kronologis kasus yang menimpa warga di wilayah hukumnya itu.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 22.00 Wita ibu kandung dari korban atas nama Petronela Moi bertamu ke rumah tetangga (saksi).
Ketika saksi yang merupakan tetangga korban pada pukul 21.00 Wita memanggil korban untuk makan malam bersama dirumah milik saksi korban tidak menjawab.
Pada saat itu juga ibu kandung korban masih dirumah saksi dan saksi bertandang ke rumah korban untuk memanggil korban namun tak ada respon dari dalam rumah korban.
Lanjut Ipda Stefanus, lalu saksi masuk dan mengecek kamar korban dan korban saat itu tidak ada di dalam kamar.
Saksipun kembali memeriksa kamar yang lain, namun hasilnya nihil.
Karena tidak ada dalam kamar, saksi kemudian ke ruangan gudang yang kebetulan berada dekat dapur, saksi melihat korban dalam keadaan gantung diri dan saksipun kaget.
Melihat hal tersebut saksi histeris dan memanggil ibu korban dan mencoba membuka tali yang sedang diikat dileher korban dengan niat menolong korban namun korban sudah meninggal dunia.
Ipda Stefanus menjelaskan akhirnya keluarga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa untuk divisum.
Ia mengaku Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya. (*)