VIDEO: Selama Belasan Tahun Satpam Sekolah Lakukan Hal Unik Ini, Kisahnya Viral di Medsos

VIDEO: Selama belasan tahun satpam sekolah lakukan hal unik ini, kisahnya jadi viral di medsos.

Selama Belasan Tahun Satpam Sekolah Lakukan Hal Unik Ini, Kisahnya Viral di Medsos

POS-KUPANG.COM - VIDEO: Selama belasan tahun satpam sekolah lakukan hal unik ini, kisahnya viral di medsos.

Adalah seorang Satpam pada SMAN 4 Tangerang Selatan bernama Slamet Gunaedi (47).

Slamet mendadak jadi perbincangan masyarakat setelah viral di medai sosial (medsos).

Pada video itu, Slamet tengah merapikan puluhan sepeda motor di parkiran sekolah dengan mengelompokkan sesuai warna dan merek motor.

Ditemui di SMAN 4 Tangsel, Slamet menceritakan dia mengelompokkan motor dengan merek dan warna yang sama agar parkiran sekolah menjadi lebih rapi.

Ramalan Zodiak Jumat 1 Februari 2019, Aries Mempesona, Leo Beruntung

Ahok BTP Sudah Foto Prawedding dengan Puput Nastiti Devi? Ini Kata Fotografernya

Selain itu, dengan mengelompokkan motor, memudahkan pemilik kendaraan untuk mencari motornya.

"Karena saya hobi ketertiban. Selain itu juga memudahkan pemilik kendaraannya, misalnya waktu dia izin sakit. Kalau berserakan dia kan susah ngeluarinnya," ujar Slamet, Kamis (31/1/2019).

Dari pantauan Kompas.com, ratusan motor di parkiran sekolah terlihat rapi.

Motor-motor tersebut diparkirkan sesuai dengan merek, warna, serta jenis motor.

Bahkan, motor-motor gede juga terlihat rapi di parkiran.

Slamet mengatakan, hal itu dia lakukan setiap hari ketika jam sekolah, yaitu Senin hingga Sabtu mulai pukul 05.30 hingga 18.00.
Untuk memudahkan merapikan motor-motor tersebut, para siswa diingatkan agar tidak mengunci setang kendaraan.

Pria yang bekerja sebagai Satpam di SMAN 4 Tangsel lakukan hal unik dan jadi viral
Pria yang bekerja sebagai Satpam di SMAN 4 Tangsel lakukan hal unik dan jadi viral (dream)

Namun, ada saja siswa yang lupa sehingga Slamet harus ekstra keras merapikan motor dengan menggeser kendaraan.

Apalagi, ketika motor yang hendak dirapikan merupakan motor gede.
Biasanya, Slamet mengakalinya dengan menarik terlebih dahulu bagian belakang motor, kemudian mendorongnya.

Hal itu dilakukan perlahan-lahan dengan penuh kesabaran.

* 19 tahun

Slamet mengaku sudah 19 tahun melakukan hal tersebut. Slamet terbilang orang lama di SMAN 4 Tangsel.

Dulu, kata Slamet, kendaraan tidak sebanyak saat ini.

Usai Temani Supir Cari Penumpang, Siswi SD Diperkosa, Ini Pengakuan Korban Terbaru

Satu Hari Hilang, Siswi SD Alami Hal Tragis Seperti Ini, Mengharukan Sekali

Begitu juga dengan ukuran dan berat kendaraan yang lebih ringan.

Slamet mengatakan, setiap hari rata-rata ada 300 hingga 400 unit motor milik siswa dan guru yang diparkir di sekolah.

Setiap pagi hingga siang hari, Slamet merapikan motor-motor tersebut seorang diri.

"Dulu kan Vespa, RX King. Ya saya sendirian, enggak ada yang bantu, tapi ya santai saja, kita ikhlas ngelakuinnya," ujar Slamet.

Pria yang bekerja sebagai Satpam di SMAN 4 Tangsel lakukan hal unik dan jadi viral
Pria yang bekerja sebagai Satpam di SMAN 4 Tangsel lakukan hal unik dan jadi viral (megapolitan kompas)

Slamet mengatakan, pernah sekali dia meminta bantuan seseorang untuk membantu merapikan kendaraan sekolah.

Namun, orang itu berlaku tidak jujur. Sejumlah barang yang tertinggal di sepeda motor diambil.

Hal itu yang membuat Slamet lebih senang bekerja sendiri.

Slamet mengatakan, ketika ada barang tertinggal di kendaraan, dia menulis pesan di secarik kertas bahwa barang pemilik kendaraan telah diamankan.

Kertas itu ditempelkan di sepeda motor.

"Jadi sekarang ini saya tulis di kertas, saya tempelkan di motor. Saya bilang 'barangnya sudah diamankan. Silakan temui Slamet'," ujar dia.

* Bekerja dengan Ikhlas

Slamet mengatakan, dia tidak pernah berharap untuk mendapatkan imbalan karena melakukan hal tersebut.

Slamet ikhlas melakukannya agar kerapian sekolah tetap terjaga. Ketika ditanya soal gajinya, Slamet tiba-tiba tersenyum-senyum.

Slamet mengatakan, gajinya sebagai pegawai honorer sekitar Rp1,25 juta per bulan.

Namun, pembayaran gaji biasanya tidak tepat waktu. Biasanya, Slamet baru mendapatkan gaji dua atau tiga bulan sekali.

Hal itu tentu saja menyulitkan perekonomian keluarganya. Slamet harus menafkahi istri dan tiga anaknya.

Anak pertama Slamet telah bekerja, sedangkan dua anaknya yang lain duduk di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Usai bekerja sebagai satpam sekolah, Slamet bekerja sebagai pengemudi ojek online. Slamet bekerja mulai pukul 18.00-21.00 WIB.

"Kalau gajian bisa dua tiga bulan sekali, nunggu SMS (mobile banking) dari Bank Banten. Gaji saya Rp1,25 juta, uang kontrakan Rp1,7 juta, belum pulsa, listrik.

"Ya, ngojek lah habis magrib buat anak sekolah, buat jajan sekolah. Tapi meski begitu, Alhamdulillah, ketemu saja jalannya," ujar Slamet. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Slamet, Satpam yang Viral karena Parkirkan Motor Sesuai Warna

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved