Tak Masuk Kerja, Ratusan ASN Pemprov NTT Lakukan Hal Ini di Jalanan
Tak masuk kerja, ratusan ASN Pemprov NTT turun ke jalan malah lakukan hal ini di ruas jalan Kota Kupang.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Masing-masing titik dikoodinir oleh satu pejabat dari Pemprov.

Di Bundaran Penfui, dikoordinir oleh Asisten III , Ir, Stef Ratoe Oedjoe dan Kadis PUPR, Andre Koreh.
Di Perempatan Lampu Merah dan Lasiana dikoordinir oleh Kepala Bappeda dan Inspektur.
Sedangkan di Gua Monyet Tenau dikoordinir oleh Asisten II,AlexSena dan Kadis Kelautan dan Perikanan NTT, Ganef Wurgiyanto.
Sementara pembersihan di Pantai Warna-warni Oesapa dikoordinir oleh Asisten I Setda NTT, Drs. Mikhael Fernandez dan Kadis Pariwisata NTT, Marius Jelamu.
Asisten III Setda NTT, Ir. Stef Ratoe Oedjo mengatakan, ada empat titik yang menjadi fokus pembersihan oleh ASN Pemprov NTT.
"Kita ini harus jadi contoh agar masyarakat juga bisa ikut menjaga lingkungan agar tetap bersih,"kata Stef. (*)
Nonton videonya disini :
https://www.facebook.com/poskupang.online/videos/232102634383261/
* Warga keluhkan sampah, begini jawaban Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang
Terkait pengeluhan warga Kota Kupang mengenai sampah yang menumpuk di beberapa wilayah, misalnya di daerah Perumahan BTN dan Pasar Naikoten, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang, Obed Kadji, mengatakan pihaknya telah bekerja membersihkan sejak Rabu (2/1/2019).
"Harus kita akui bahwa teman-teman tidak bekerja waktu Natal. Karena kita juga harus mengerti dan memberikan waktu kepada mereka untukmerayakan hari bahagia itu dengan keluarga mereka," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (2/1/2019).
Tetapi, lanjutnya, pihaknya telah bekerja kembali dan akan menyelesaikan sampah-sampah tersebut.
Dia pun berharap adanya kerja sama dari warga Kota Kupang agar membuang sampah pada TPS, bukan di luar TPS, sehingga mudah dikendalikan dan tidak menimbulkan kesan kotor.
"Untuk wilayah BTN, kami berharap ke depan ada kerja sama dengan warga di situ, karena wilayah itu terus melakukan perluasan dan pengembangan. Kami tidak tahu tempat-tempat pengembangan dan letak TPS yang baru, sehingga lebih sulit dikontrol," katanya.