Berita Sumba Timur Terkini
Perihatin Kasus DBD Meningkat, RSU Imanuel Waingapu Lakukan Fogging
Perihatin dengan kasus DBD yang terus meningkat, manajemen RSU Imanuel Waingapu melakukan Fogging
Perihatin dengan kasus DBD yang terus meningkat, manajemen RSU Imanuel Waingapu melakukan Fogging
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Perihatin dengan kondisi demam berdarah (DBD) yang terus meningkat menyerang warga masyarakat di Kota Waingapu dan sekitarnya di Kabupaten Sumba Timur, pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Imanuel Waingapu melakukan fogging untuk memutuskan mata rantai nyamuk DBD.
Direktur RSU Imanuel Waingapu, dr. Danny Christian, ketika ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (24/1/2019), mengatakan, fogging yang dilakukan pihaknya tersebut sudah dilaksanakan dua kali di Kelurahan Kambaniru, Kelurahan Matawai, dan Kelurahan Kambajawa sebagai lokasi yang diduga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypty.
Selain itu, jika ada setiap pasien yang masuk di RSU tersebut karena demam berdarah, maka pihaknya turun melakukan fogging di area lingkungan tempat tinggal pasien itu.
• Tiga Rumah di Desa Mata Air Kabupaten Kupang Rusak Berat Dihantam Angin Puting Beliung
"Jadi kita akan fogging seluruh daerah yang kita curigai sebagai tempat perlindungan nyamuk. Dan juga jika ada pasien yang masuk dirawat di RSU ini kami menemukan kasusnya DBD, maka alamat rumah pasien akan kami catat dan kami lakukan fogging," kata dr. Danny.
Danny mengatakan fogging yang dilakukan tidak dipungut biaya apapun kepada pasien alias gratis, karena persediaan malation yang cukup banyak untuk fogging dari RSU.
• Ditahan Jaksa, Dirut PDAM Ende Langsung Dicopot
"Ke depan kami akan melakukan fogging rutin pada setiap pekan di setiap hari Jumat dan Sabtu secara bergilir di Kelurahan Matawai, Kambaniru, dan Kelurahan Kambajawa serta daerah-daerah yang ada alamat pasien DBD kami, kami akan fogging. Meskipun kalau dihitung kami rugi, tetapi ini demi keselamatan masyarakat karena kini kasus DBD terus meningkat," kata Danny.
Menurut Danny tujuan fogging tersebut hanya untuk jangka pendek untuk memutuskan mata rantai nyamuk. Namun, sebenarnya yang bagus untuk menghentikan virus DBD tersebut adalah perilaku hidup sehat dari masyarakat dengan selalu mengontrol lingkunganya sehingga tidak ada tempat-tempat perlindungan dan perkembangbiakan nyamuk misalnya kaleng-kaleng bekas di kubur, diberantas sarang nyamuk, dan pada bak mandi yang berisi air disimpan abate.
"Nyamuk demam berdarah ini justru lebih suka di air yang jernih untuk berkembangbiak. Jadi fogging itu hanya memutuskan mata rantai nyamuk sesaat saja, tapi untuk jangka panjang harus memperhatikan perilaku hidup sehat dari masyarakat itu sendiri," kata Danny.
Danny juga mengatakan demam berdarah di Sumba Timur khususnya di Waingapu sudah berlangsung sejak empat tahun terakhir mulai endemik DBD. Sebelumnya Sumba Timur khususnya Waingapu tidak pernah ada DBD.
Danny juga mengatakan pasien DBD yang dirawat di RSU Imanuel sejak tanggal 1-24 Januari 2019 sudah 53 orang pasien.
Dokter Anak RSU Imanuel Waingapu, dr. David Victor Wau, S. Pa juga mengatakan sejak awal Januari dari tanggal 1-24 Januari 2019 hingga sudah sebanyak 53 orang pasien yang dirawat di RSU Imanuel.
"Semua pasien itu masuk dengan keluhan pertama demam tinggi secara mendadak. Lalu kita melakukan pemeriksaan di Laboratorium ternyata dari 53 pasien ini positif DBD," kata dr. David. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)
Inilah Laporan Sebaran Kasus Covid-19 di Sumba Timur |
![]() |
---|
KASUS Pembunuhan di Lewa, Sumba Timur, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan, Simak Info TERKINI |
![]() |
---|
Bulog Waingapu Jamin Stok Aman Hingga Lima Bulan Kedepan |
![]() |
---|
Kapal Bantuan Pemerintah Pusat Terbakar di Sumba Timur, Kerugian Mencapai Rp 1 Miliar ? Simak INFO |
![]() |
---|
Ini SOSOK MAYAT di Pandawai- Sumba Timur Telah Diidentifikasi POLISI Ternyata Ini Namanya INFO |
![]() |
---|