Berita Kriminal di Ende

8 Fakta Perkosaan yang Dilakukan oleh Karyawan Koperasi di Paga Terhadap Anak Kliennya

8 fakta perkosaan yang dilakukan oleh karyawan Koperasi Harian Lingkaran Lego-Lego Paga terhadap anak kliennya.

net
ilustrasi perkosaan 

Selain luka fisik, korban pemerkosaan membawa luka batin yang membutuhkan waktu untuk sembuh.

Kondisi, dampak, dan tantangan yang dihadapi tiap korban pemerkosaan berbeda satu sama lain. Umumnya korban akan merasa takut, cemas, panik dan syok.  

Para korban pemerkosaan, kerap kali kehilangan kepercayaan diri dan merasa bersalah. Tak jarang korban pemerkosaan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Pada banyak kasus pemerkosaan, sebagian besar korban enggan untuk menceritakan hal yang dialaminya. Mereka enggan untuk menceritakannya karena berbagai macam alasan, mulai dari merasa malu, kurang percaya terhadap pendengar, takut akan adanya pembalasan, hingga takut tidak dipercaya akan apa yang diceritakannya.Tak jarang, akhirnya beban psikologis dan fisik harus ditanggung sendiri oleh korban.

Besok Ahok Bebas, Hari Terakhir di Rutan Mako Brimob, BTP Ahok Ajukan Permintaan Khusus Ini

VIDEO: Tingkah Anggota TNI di Perbatasan RI RDTL Terhadap Warga Setempat, Bikin Merinding

Beban Psikologis yang Harus Dihadapi

Tindak pemerkosaan pasti mendatangkan trauma bagi yang mengalaminya. Secara psikologis, berikut beberapa hal yang dialami oleh korban pemerkosaan.

1. Menyalahkan diri sendiri

Menyalahkan diri sendiri menjadi bagian yang kerap dirasakan korban pemerkosaan. Ketidakberdayaan dan merasa bahwa pemerkosaan yang terjadi mungkin dipicu oleh tindakan atau perilakunya sendiri, kerap menyebabkan korban menyalahkan diri. Misalnya, korban wanita mungkin akan merasa gaya pakaiannyalah yang memicu terjadinya pemerkosaan.

2. Bunuh diri

Tak jarang korban pemerkosaan memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Adapun faktor yang kerap memicu seseorang melakukan bunuh diri adalah merasa depresi dan tidak adanya harapan untuk menjalani hidup. Selain itu, perasaan malu juga kerap kali menjadi alasan untuk melakukan bunuh diri.

3. Kriminalisisasi korban pemerkosaan

Kriminalisisasi korban pemerkosaan memang dapat terjadi. Seperti hal yang diungkapkan sebelumnya, hingga saat ini, pakaian yang dikenakan oleh wanita kerap kali dianggap memancing seorang pria untuk melakukan pemerkosaan.

Adanya kriminalisasi terhadap korban pemerkosaan ini membuat wanita terkadang memilih untuk melupakan kejadian pemerkosaan yang dialaminya, atau berpura-pura tidak pernah terjadi apa apa.

Selain itu, korban berisiko mengalami hal-hal lain seperti depresi, merasa seakan-akan peristiwa tersebut terulang terus-menerus, sering merasa cemas dan panik, mengalami gangguan tidur dan sering bermimpi buruk, sering menangis, menyendiri, menghindari bertemu dengan orang lain, atau sebaliknya tidak mau ditinggal sendiri. Ada kalanya mereka menarik diri dan menjadi pendiam, atau justru menjadi pemarah.

4. Efek terhadap Fisik Korban

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved