Berita Kota Kupang
Kota Kupang Jadi Kota Paling Kotor, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ikut Pungut Sampah di Jalan
Kota Kupang Jadi Kota Paling Kotor, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ikut Pungut Sampah di Jalan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Eflin Rote
Sesekali Gubernur Viktor juga ikut memungut sampah dan memasukkan sampah itu di plastik atau kertas semen yang dibawah stafnya.
Hari itu Gubernur Viktor mengenakan baju koas putih, celana panjang warna hitam dan sendal sepatu warna hitam.
Hari itu ada empat titik yang menjadi fokus pembersihan,yakni Bundaran Penfui dan depan Undana, Gua Monyet Tenau, Pantai Warna Oesapa dan Perempatan Oesapa.
Masing-masing titik dikoodinir oleh satu pejabat dari Pemprov.
Di Bundaran Penfui, dikoordinir oleh Asisten III , Ir, Stef Ratoe Oedjoe dan Kadis PUPR, Andre Koreh.
Di Perempatan Lampu Merah dan Lasiana dikoordinir oleh Kepala Bappeda dan Inspektur.
Sedangkan di Gua Monyet Tenau dikoordinir oleh Asisten II,AlexSena dan Kadis Kelautan dan Perikanan NTT, Ganef Wurgiyanto.
Sementara pembersihan di Pantai Warna-warni Oesapa dikoordinir oleh Asisten I Setda NTT, Drs. Mikhael Fernandez dan Kadis Pariwisata NTT, Marius Jelamu.
Asisten III Setda NTT, Ir. Stef Ratoe Oedjo mengatakan, ada empat titik yang menjadi fokus pembersihan oleh ASN Pemprov NTT.
"Kita ini harus jadi contoh agar masyarakat juga bisa ikut menjaga lingkungan agar tetap bersih,"kata Stef.
Warga keluhkan sampah
Terkait pengeluhan warga Kota Kupang mengenai sampah yang menumpuk di beberapa wilayah, misalnya di daerah Perumahan BTN dan Pasar Naikoten, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang, Obed Kadji, mengatakan pihaknya telah bekerja membersihkan sejak Rabu (2/1/2019).
"Harus kita akui bahwa teman-teman tidak bekerja waktu Natal. Karena kita juga harus mengerti dan memberikan waktu kepada mereka untukmerayakan hari bahagia itu dengan keluarga mereka," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (2/1/2019).
Tetapi, lanjutnya, pihaknya telah bekerja kembali dan akan menyelesaikan sampah-sampah tersebut.
"Untuk wilayah BTN, kami berharap ke depan ada kerja sama dengan warga di situ, karena wilayah itu terus melakukan perluasan dan pengembangan. Kami tidak tahu tempat-tempat pengembangan dan letak TPS yang baru, sehingga lebih sulit dikontrol," katanya.
Dia pun berharap, ke depan ada kerja sama antara pihak Perumahan BTN dan Dinas Kebersihan Kota agar lebih mudah dalam pengangkutan sampah-sampah.
"Harap warga bisa bersabar karena kita terus bekerja. Butuh kerja sama dan salam untuk semuanya," katanya. (pos kupang.com/oby lewanmeru)