Berita Kota Kupang

Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo : Nakertrans Bertanggungjawab atas Peristiwa yang Menimpa Selfina

Ratusan massa ini membawa spanduk, karton dan baliho yang bertuliskan tuntutan-tuntutan kepada Nakertrans.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Selfina Etidena 

Tokoh masyarakat Alor, Yonas Maima, tanpa alas kaki, mengenakan topi adat Alor, dari atas mobil mengutuk keras perlakuan Satgaspam dan Satgasnaker terhadap Selfina.

"Saya ini orang Alor, kalau kalian tahan anak kami, gara-gara dia hitam dan keriting, itu sama saja kalian injak-injak harga diri kami dan kami tidak akan terima hal itu," ungkapnya dengan nada marah.

Suasana dialog antara Aliansi Peduli Kemanusiaan dengan Komisi V DPRD NTT dalam kasus pencekalan Selfina Etidena di Bandara El Tari Kupang.
Suasana dialog antara Aliansi Peduli Kemanusiaan dengan Komisi V DPRD NTT dalam kasus pencekalan Selfina Etidena di Bandara El Tari Kupang. (POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU)

Ia menjelaskan, harusnya, Nakertrans memperlakukan Selfina secara baik, karena dia tengah dalam kesulitan.

"Kalian harus ingat orangtuanya di rumah cari uang pontang-panting biayai dia, tapi kalian seenaknya menelantarkan dia," ungkapnya.

Ia menilai pelayan publik Nakertrans bobrok, karena malah memperbaiki masyarakat.

"Saya ini orang kampung yang tidak tau apa-apa, tapi saya tahu bagaimana memperlakukan orang lain, masa kalian yang berpendidikan begitu kelakuannya terhadap anak kami," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, dua tokoh masyarakat Alor, menyerahkan surat tuntutan kepada ibu Sisilia Sona. Ibu Sisilia menerimanya dengan tenang dan sejenak pose bersama keduanya.

Usai membawakan orasi-orasi, Barka, selaku koordinator umum meminta Sisilia untuk berangkat ke kantor gubernur NTT dan DPRD untuk mempertanggungjawabkan peristiwa yang menimpa Selfina.

"Kami hanya mau ibu jawab ya atau tidak, mau ikut kami? Kalau ya, ikut, kalau tidak yah sudah tanpa penjelasan, itu saja," ungkap Barka.

Saat Sisilia Sona, hendak berbicara, massa kian riuh. Mereka meminta agar Satgasnaker yang menginterogasi Selfiana, hadir di hadapan mereka.

Baru saja Sisilia menyapa, riuah suara pendemo menyela 'kami hanya butuh ibu jawab ya atau tidak, tanpa penjelasan'. Karena terus didesak menjawab ya atau tidak tanpa penjelasan, Sisilia akhirnya berlalu menuju ke dalam kantor diiringi teriakan dari pendemo.

Selfina Etidena (tengah) bersama paman dan kuasa hukumnya, Dedy Jahapay,SH (kanan) usai membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT pada Senin (14/1/2019) sore.
Selfina Etidena (tengah) bersama paman dan kuasa hukumnya, Dedy Jahapay,SH (kanan) usai membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT pada Senin (14/1/2019) sore. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Sisilia Tegaskan Satgasnaker Sudah Bekerja Sesuai Prosedur

Di halaman dalam kantor Nakertrans Provinsi NTT, Sisilia memberi keterangan kepada media bahwa Satgasnaker sudah menjalankan tugas mereka sesuai prosedur.

"Saya membantah semua tuduhan kepada petugas bahwa petugas menyobek tiket, memperlakukan Selfina secara kasar dan seterusnya. Itu semua tidak benar," tegasnya.

Begini Cara TNI Merangsang Kreativitas Siswa SD Nananoe

Berani Merubah Pakem, Kristoforus Berhasil Kembangkan Usaha Buah Naga di Mauponggo

Mahasiswa Sambut Antusias Fisip Corner

Soalnya, kata Sisilia, proses interogasi mandek karena Selfina tidak kooperatif saat diinterogasi. Selain itu kata dia, KTM Selfina jauh berbeda dengan dengan yang di KTP. "Intinya semua ini masih proses dan kita ingin memastikan kebenarannya," tegas Sisilia.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved