Berita Kota Kupang
Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo : Nakertrans Bertanggungjawab atas Peristiwa yang Menimpa Selfina
Ratusan massa ini membawa spanduk, karton dan baliho yang bertuliskan tuntutan-tuntutan kepada Nakertrans.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Sisilia mengaku bahwa ia sudah berbicara dengan dosen Selfiana tapi tentu kita perlu memastikan. Ia menegaskan, peristiwa yang menimpa Selfina adalah yang pertama.
"Selama ini kami sudah cekal ribuan orang dan peristiwa Selfina ini, kata dia, baru. Ia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut secepatnya. "Yah, tentu ini semua ada prosesnya dan pasti akan selesai kok, tidak ada hal di dunia ini yang tak bisa diselesaikan," tegasnya.
Aliansi Peduli Kemanusiaan Kesal Tak Bertemu Gubernur
Usai melakukan aksi demonstrasi di Kantor Nakertrans, Massa bergerak menuju kantor Gubernur NTT. Mereka kesal lantaran Gubernur Viktorw Laiskodat tak menemui mereka. "Kami minta pa Gubernur keluar dan dengar kami bicara," ungkap pendemo.
Sempat terjadi ketegangan antara Satpol PP dan pendemo, lantaran pendemo, memaksa masuk ke dalam kantor gubernur. Selang beberapa menit, Sekda NTTA, muncul dan memberikan keterangan bahwa gubernur belum bisa diganggu. "Berikan saja rilis tuntutan kalian, nanti saya teruskan," ungkapnya.
Namun, demonstran terus berteriak ingin ketemu gubernur. Pada waktu itu, rombongan tidak jadi bertemu gubernur dan dengan kecewa melanjutkannya aksi di DPRD Provinsi NTT.

Di DPRD, usai melakukan aksi demonstrasi, rombongan diminta oleh komisi V DPRD Provinsi NTT, bertemu dalam gedung DPRD. Mereka disambut oleh Jimi Sianto, ketua Komisi V dan sejumlah anggota komisi V, Tony Bengo, Alexander Ena, Muhamad Ansor (wakil ketua komisi V), dan Karel Koroh.
Dalam kesempatan tersebut, Selfina diminta oleh koordinator Ikatan Keluarga Alor (IKA) membeberkan kronologis peristiwa pencekalan dirinya di Bandara El Tari Kupang.
Selfina, yang didampingi oleh, pamannya, Ones Lande, dengan nada kesal, menceritakan kejadian yang ia alami di Bandara El Tari Kupang saat berhadapan dengan Satgaspam dan Satgasnaker.
Ones Lande di hadapan ketua Komisi dan anggota V menyesalkan pelayanan publik Nakertrans Provinsi NTT. "Saya benar-benar kesal dengan cara mereka memperlakukan kami. Saya tidak mau tau Nakertrans harus bertanggung jawab," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Erwin Atamau, perwakilan dari IKA membacakan pernyataan sikap Aliansi Peduli Kemanusiaan terkait peristiwa yang menimpa Selfina, antara lain
1. Mengutuk dengan keras oknum satgas yang mencegat dan mencekal mahasiswa STT Galilea Yogyakarta asal Alor atas nama Selfin Etidena.
2. Plt. Kadis Nakertrans NTT segera mengakui kesalahan atas pernyataannya di media yang menyatakan Selfin Etidena bukan mahasiswa dan juga atas sikap petugas Satgas yang telah memperlakukan Selfin secara sewenang-wenang.
3. Plt. Kadis Nakertrans NTT segera menyampaikan permohonan maaf kepada Selfin Etidena dan keluarga serta keluarga besar Alor. Permohonan maaf disampaikan lewat media cetak, elektronik dan media sosial (online).
4. Mendukung penuh Program Moratorium Gubernur NTT tentang pengiriman TKW/TKI namun di sisi lain kami menolak dengan tegas cara cara kerja dan sikap petugas yang cendrung sewenang wenang dan keluar dari batas batas kemanusiaan yang berpotensi pada terjadinya mall prosedur.