Berita Kota Kupang
Kronologi Lengkap Pencekalan Mahasiswi Asal Alor oleh Satgas Nakertrans di Bandara El Tari Kupang
Kronologi Lengkap Pencekalan Mahasiswi Asal Alor oleh Satgas Nakertrans di Bandara El Tari Kupang
Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
Petugas pun memintanya membuktikan dengan menyerahkan kartu mahasiswa dan surat-surat kuliah. Selfin tidak bisa menunjukkan berkas tersebut karena surat-surat kuliahnya berada dalam bagasi.
Petugas pun memintanya berbicara dengan pihak kampus dan keluarga.
Setelah tersambung melalui sambungan telepon, petugas tampaknya tetap enggan untuk berbicara dan membuktikan kebenaran pengakuan Selfin.
Mereka bahkan tetap menuduh remaja yatim itu berbohong dan hanya menggunakan modus murahan.
“Ketika petugas itu tersambung dengan ketua senat, ia bicara cepat dan telponnya segera dimatikan. Dia bilang ini modus, ini bohong, ketua senatnya kok bicara seperti bapak-bapak. Sama juga ketika telpon dengan mama, belum bicara banyak telponnya langsung dimatikan, terus mereka bilang 'kamu modus,kamu bohong, kamu bukan mahasiswa, kamu mau kerja',” cerita Selfin.
Selfin pun tak bisa berangkat karena ketika pesawatnya lepas landas, ia masih diinterogasi di Posko Satgas Nakertrans Bandara El Tari Kupang.
• Dua Finalis Putri Indonesia Dipecat Yayasan Putri Indonesia (YPI), Terlibat Protitusi Online?
• Fakta Menarik Si Imut dan Cantik Jisoo BLACKPINK, Ternyata Suka Hal Ini
• VIDEO: Finalis Puteri Indonesia Jambi 2016 Disebut terlibat Prostitusi Online, Ini Jawabannya.
“Mereka bilang kamu tak usah berangkat, tak jadi berangkat,” ujarnya.
Selfin pun kemudian menghubungi keluarganya di Kupang untuk ke bendara dan membantunya melobi agar ia bisa berangkat, namun hasilnya pun sia-sia.
Petugas meminta ia kembali menunjukkan kartu mahasiswa, dan ketika ia menunjukkan foto KTM yang dikirim oleh temannya melalui aplikasi WhatsApp, para petugas tetap tidak bergeming.

Mereka tetap tidak percaya dan menuduhnya hanya membuat modus.
Setelah peristiwa itu, pihak petugas tidak mengindahkan permohonan dan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa itu dan keluarga.
Mereka akhirnya hanya bisa pulang tanpa ada kepastian.
Sementara kode bagasinya juga dirobek oleh para petugas.
Keesokan harinya, mereka kembali ke Bandara dan berupaya untuk melobi perjalanan, namun oleh pihak satgas diarahkan untuk bertemu pimpinan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT.
Pada Senin (7/1/2019) Selfin dan keluarganya mendatangi kantor Dinas Nakertrans Provinsi NTT.