Berita Pendidikan
Siapkan Diri Terjun ke Dunia Kerja, Ini Yang Dilakukan Siswa SMK Negeri 1 Kefamenanu
Para siswa ini dilepas oleh Kepala SMK Negeri 1 Kefamenanu di halaman sekolah tersebut, Selasa (8/1/2019).
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Thomas Mmbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sebanyak 300 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada dunua industri dan dunia usaha selama tiga bulan ke depan.
Para siswa ini dilepas oleh Kepala SMK Negeri 1 Kefamenanu di halaman sekolah tersebut, Selasa (8/1/2019).
Kepala SMK Negeri 1 Kefamenanu, Dra. Yohana Kapitan, kepada Pos Kupang, usai pelepasan siswa PKL, mengatakan, kegiatan PKL dilakukan untuk memperkenalkan siswa terhadap dunia usaha dan dunia industri selama tiga sampai empat bulan ke depan.
"Hari ini kami melepaskan anak-anak untuk mengikuti kegiatan PKL. Maksudnya kami memperkenalkan mereka ke dunia usaha dan dunia industri karena anak SMK dilatih untuk berwirausaha," katanya.
• Benda Ini Jadi Petunjuk Perselingkuhan Oknum Dosen di Kupang Dengan Mahasiswinya
Yohana mengatakan, pada kegiatan PKL siswa diberikan kesempatan untuk belajar tentang bekerja pada dunia usaha dan dunia industri. Sehingga, ketika siswa menamatkan pendidikan dan terjun ke lapangan, mereka sudah siap bekerja.
Menurut Yohana, para siswa ini ditempatkan di Pulau Timor, seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, SoE, Kefamenanu, Atambua, dengan Malaka.
"Para siswa akan dinilai oleh mitra kami, yakni dunia industri dan dunia usaha. Jadi mereka yang memberikan penilaian kepada anak-anak kami," jelasnya.
• Di Momen Natal Bersama ! PLN Berbagi Kasih
Yohana menjelaskan, para guru juga melakukan monitoring ke setiap lokasi PKL untuk mengetahui apakah ada siswa yang bermasalah dan meninggalkan PKL tersebut.
Dia mengatakan, selain dunia industri dan usaha, para siswa juga akan melakukan PKL di kantor-kantor pemerintahan dan BUMN.
"Tapi memang proporsinya lebih banyak untuk mengikuti kegiatan di dunia usaha dan dunia industri. Karena memang tuntutannya seperti itu. Bahwa anak-anak harus dilatih untuk berwirausaha," katanya. (*)