Berita Kota Kupang
Benda Ini Jadi Petunjuk Perselingkuhan Oknum Dosen di Kupang Dengan Mahasiswinya
Benda ini menjadi petunjuk adanya perselingkuhan antara oknum dosen di Kupang dengan mahasiswinya.
Penulis: Ryan Nong | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Perselingkuhan selalu terasa menyakitkan bagi pihak yang dikhianati.
Namun ternyata, perselingkuhan dapat menyakitkan pula bagi si pelaku.
Walaupun begitu, kesalahan tetap berada pada pelaku perselingkuhan sebagai pihak yang telah gagal mempertahankan komitmen.
Dilansir Pos Kupang.com dari Insider, karena tak semua perselingkuhan dilandasi oleh hilangnya perasaan cinta, orang yang berselingkuh juga merasakan takut, kecemasan, dan rasa bersalah.
Menurut Institute for Family Studies, sekitar 16% orang telah mengkhianati pasangan mereka, termasuk pasangan yang tidak menjalin komitmen pernikahan.
Lalu sebenarnya apa alasan orang untuk berselingkuh?
Psikoterapis dan terapis hubungan asmara, Esther Perel mengungkapkan saat TED Talk, kasus perselingkuhan bukan dilandasi oleh hilangnya rasa cinta atau hubungan yang gagal.
• Ini Pengusaha Pria yang Bersama Vanessa Angel Dalam Prostitusi Onlie, Usianya 45 Tahun, Siapa Dia?
• Ingin Payudara Sehat dan Kencang, Segera Lakukan Kebiasaan Ini, Mudah Dilakukan Ladies
Delapan alasan umum yang melandasi perselingkuhan.
1. Mencari Jati Diri
Dalam bukunya, ''The State of Affairs'', Esther Perel menuliskan bahwa perselingkuhan juga dapat terjadi di pernikahan yang bahagia.
Beberapa orang merasa belum menemukan jati diri yang sebenarnya atau masih ingin menjalani hidup yang belum pernah ia alami.
Dengan pengertian bahwa hidup itu singkat dan ada pengalaman tertentu yang mereka harapkan.
Perel menuturkan pada Business Insider, ''Peselingkuh terkadang bukan mencari orang lain, namun mencari 'diri' lain."
"Secara paradoks," tutur Perel, "saat mereka berbohong pada pasangannya untuk menutupi perselingkuhan, ia merasa bahagia karena untuk pertama kalinya ia tidak berbohong kepada dirinya sendiri."
2. Takut Menua