Berita Kampus
Wow! Permasa Kupang Peduli Pemulung di Kota Kupang
Mereka datang dengan pakaian rapi, mengenakan kemeja dan celana panjang. Mereka adalah para pemulung di Kota Kupang.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Yulius menyambut baik komitmen Permasa Kupang yang beraliansi dengan pihaknya untuk bersama berbagi ilmu dan pengetahuan bagi para pemulung.
Ia menjelaskan, FPMP Kota Kupang juga terdiri atas berbagai komunitas di enam kecamatan di Kota Kupang. Diantaranya, Kota Komunitas Aquada di Kecamatan Kota Lama, Komunitas Aqumau di Kecamatan Kelapa Lima. Selanjutnya, Komunitas Aqutenang di Kecamatan Oebobo, Komunitas Aqurindu di Kecamatan Alak, Komunitas Aqudatang di Kecamatan Maulafa dan Komunitas Aqupergi di Kecamatan Kota Raja.
• Terungkap! Ternyata Ini Alasan Didi Mahardika Batal Nikahi Vanessa Angel, Ungkap Kelakuan Liar VA
Koordinator Komunitas Pemulung Aquada, Theresia Manafe menjelaskan, ia mewakili 22 KK atau 105 warga pemulung sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.
"Kami bersyukur Tuhan sangat luar biasa, mungkin orang lain memandang kami rendah dan hina tapi masih ada orang yang memandang kami dengan baik seperti mahasiswa dari Permasa dan mahasiswa lainnya," ujarnya.
Walaupun tempat mereka penuh bebatuan dan berada di daerah yang curam tapi mahasiswa mau datang dan bersuka ria bersama. "Kami terima kasih karena mereka telah berbagi kasih dengan kami," tambahnya.
Selain itu, dirinya juga berharap pemerintah lebih memperhatikan anggota komunitasnya untuk hidup lebih layak.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan material rumah berupa seng untuk membedah rumah mereka yang masuk dalam kategori rumah tidak layak huni.
Walaupun mendiami lahan milik Pemerintah Kota Kupang, dirinya juga mengharapkan Pemkot Kupang tidak melakukan relokasi.
• Kebijakan Penghapusan Free Bagasi di Lion Air Group Beratkan Masyarakat NTT
"Kami minta tempat kami diperhatikan untuk lebih layak lagi dan kami tidak ingin dipindahkan ke mana-mana. Kami kan dari kampung datang ke sini untuk mencari hidup dan anak kami butuh sekolah. Anak kami di sini sekolah dekat dan rumah sakit juga dekat. Kalau sakit kami bisa cepat ke rumah sakit. BPJS juga tidak ada," jelasnya.
Anggota Komunitas Aquada Yulius Poli, disela kegiatan mengatakan, dirinya merasa senang karena dapat merayakan natal bersama para mahasiswa serta pemulung lainnya.
Menurutnya, sampai saat ini para pemulung sangat jarang mengikuti kegiatan natal bersama serta kegiatan lainnya. Ia berharap kegiatan Natal Bersama dapat dilakukan setiap tahunnya bersama mahasiswa.
"Terima kasih untuk mahasiswa yang datang. Kami sangat senang,' katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, para senior Permasa, perwakilan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan tingkat lokal dan nasional serta puluhan pemulung yang hadir bersama keluarganya. (*)