Berita Cerpen

Cerpen Rian Odel : Baloding, Perempuan dan Cerita Tentang Ma'molan

Baloding itu karena kelekatan cinta yang tiba-tiba hadir dalam dirimu dan menjadi seperti mimpimu.

Penulis: PosKupang | Editor: Apolonia Matilde

Di kampungku, adegan baloding diyakini sebagai jalan mencari penyebab kematian seseorang. Dan akibat dari baloding sangat fatal. Banyak saudara kandung saling ancam baku potong karena gosip-gosip imajinatif tentang ma'molan atau sebutan kerennya 'suanggi' sebagai dalang kematian seseorang.

Ya, sangat mengerikan. Tapi mau bagaimana lagi keyakinan ini sudah melekat seperti kau dan aku. Seperti angin dan dingin.

***

Artis dan Mucikari Diperiksa 7 Jam. Yuk Kepoin! 7 Fakta Terakhir Tentang Vanessa Angel

Sehabis makan siang kau harus melapor diri ke kepala desa berjenggot tajam dan beristri dua. Namun, tak memiliki anak laki-laki sebagai ahli waris. Matanya merah tajam, jenggotnya sudah sedikit memutih dan giginya sedikit berwarna hitam-karat. Mungkin karena terlalu banyak merokok atau barangkali terlalu napsu mengunyah sirih-pinang panas.

Dari mulutnya, barangkali melompatlah seekor ular hijau mungkin menikam dadamu. Rumahnya sederhana saja, beratapkan alang-alang, berdinding 'neda' dan berlantai tanah. Namun, kata orang isinya lengkap barang-barang mewah.

"Wah, yang benar saja, biasanya kalau jadi pejabat desa pasti ekonominya lumayan baik."

"Itu mungkin di kampungmu, di kampungku seperti ini, dan kau harus memahaminya."
"Oh ya, ingat, di rumahnya tidak ada sekuriti yang ada hanya beberapa ekor anjing berlidah kasar dan bertaring tajam. Anjing-anjing pemburu."

"Kau harus pergi ke sana seperti kupu-kupu putih yang terbang dan hinggap di pucuk bunga. Jangan aneh-aneh atau paling kurang raut wajahmu harus bersahabat dengan lingkungan di sekitar atau seperti pesawat terbang yang mendarat dengan aman di bandara Wunopito." Kaupun pergi mengenakan sandal berwarna hitam-merah atau sandal selingkuh.

Lalu kau pergi ke rumah itu dan lama kembali. Aku berpikir kau sudah betah tuk tinggal di rumah itu atau barangkali kau naksir dengan bapak kepala desa bermata merah itu.

Sebab, kemarin setelah adegan baloding itu, aku mendapatkan sebuah cerita dongeng bahwa dalang kematian Amo Kopong adalah akibat kecemburuan dari kepala desa.

Alasannya, Amo Kopong menyetubuhi wanita idamannya yang kemarin menjerit-jerit sebagai aktor utama dalam adegan baloding yang memakan waktu hampir satu jam itu.

Mungkin kau juga ingin menjadi istrinya yang ketiga. Aku menunggumu sejak matahari tenggelam sambil menghabiskan sejeriken tuak kelapa sampai ingatanku tentangmu miring. Pikirku kau sudah kembali setelah melapor diri. Ternyata tidak.

Umrah Bareng Tiga Anak, Lihat Pose Cantik Musisi Senior Maia Estianty Kenakan Hijab Syari

Kau malah bersenang-senang dengan kepala desa bersama sepasang istrinya yang berusia sangat muda darinya. Istri pertamanya hamil dan melahirkan seorang putri ketika masih duduk di bangku SMA Negeri satu Nubatukan.

Putrinya terlahir abnormal, tanpa kaki sebelah kanan. Mungkin ini yang disebut cinta pakai obat hitam. Sedangkan istri kedua mandul. Aku mabuk parah oleh tuak kelapa malam ini dan kau pergi ke rumah itu dan pasti ada sesuatu, kan?

Aku menyuruhmu utuk melapor diri sebagai orang baru di kampung ini lalu pulang, bukan menari-nari bersama mereka di sana.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved