Opini Pos Kupang
Inflasi Menjelang Natal dan Tahun Baru
Sebagaimana perayaan Hari Raya pada umumnya, maka perayaan Natal di Nusa Tenggara Timur ini sangat meriah
Oleh Putri Pamungkasih
Statistisi BPS Provinsi NTT
POS-KUPANG.COM - Tanpa terasa sebentar lagi kita akan mengakhiri tahun 2018 dan menyongsong tahun 2019. Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi dengan mayoritas penduduk beragama Nasrani baru saja merayakan hari kelahiran Yesus Kristus, Hari Raya Natal pada tanggal 25 Desember.
Sebagaimana perayaan Hari Raya pada umumnya, maka perayaan Natal di Nusa Tenggara Timur ini sangat meriah dan dinantikan oleh semua pemeluk agama Nasrani. Sebagaimana perayaan Natal, perayaan Tahun Baru di Kota Kupang, ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur pun selalu meriah.
Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, konsumsi masyarakat akan meningkat terutama komoditas pangan baik bahan makanan maupun makanan jadi. Sebagai contoh, di berbagai ruas jalan di Kota Kupang, sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat kita lihat berbagai aneka rupa kue kering dijual.
• Ramalan Zodiak Minggu 30 Desember 2018, Pisces Bakal Beruntung! Zodiak Lain?
• Drakor Clean With Passion For Now Rating Tertinggi di Episode 1, Malam ini Episode 2 Tayang
• Intip Foto-foto Para Member BTS Saat Masih Kecil, Jungkook Imut Banget!
Pada hari-hari biasa, tidak pernah terlihat fenomena seperti itu. Toko-toko kue juga penuh sesak oleh masyarakat yang ingin membeli kue untuk jamuan para tamu yang berkunjung ke rumah. Pusat-pusat perbelanjaan pun tak kalah ramainya.
Pola konsumsi yang sifatnya musiman ini mengakibatkan permintaan terhadap hampir semua bahan makanan dan barang lainnya meningkat selama bulan Desember ini.
Meningkatnya permintaan bahan makanan ini apabila tidak dibarengi dengan ketersediaan barang maka akan menyebabkan peningkatan harga jual barang di pasar.
Seperti yang dilaporkan beberapa media lokal, menurut pantauan Satgas Pangan NTT di beberapa pasar tradisional di Kota Kupang, beberapa komoditas pangan yang banyak dibutuhkan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru seperti telur ayam, daging ayam, tepung terigu dan lain sebagainya mengalami kenaikan harga.
Bisa dibayangkan apabila permintaan semua barang kebutuhan konsumsi meningkat secara bersama-sama di bulan Desember ini, maka perlu dipastikan ketersediaan pangan.
Pemberi Andil Besar
Inflasi adalah perubahan positif Indeks Harga Konsumen. Kebalikannya adalah deflasi. Perubahan Indeks Harga Konsumen menggambarkan perubahan harga eceran barang dan jasa secara umum yang diwakili oleh sekeranjang barang dan jasa yang memilik proporsi paling besar dan penting dalam pengeluaran rumah tangga.
Menurut data inflasi yang disampaikan oleh BPS Provinsi NTT bahwa inflasi yang terjadi di Kota Kupang pada bulan November nilainya sebesar 0,87 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan (0,33 persen), kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,38 persen), kelompok sandang (0,07 persen), kelompok kesehatan (0,01 persen), dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (3,91 persen).
Apalagi saat ini perayaan Tahun Baru tinggal menghitung hari, maka kenaikan harga kebutuhan makanan, pakaian, perumahan dan perhiasan akan semakin naik seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat.
Ditambah dengan kenaikan harga tiket pesawat pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang, maka diperkirakan inflasi bulan Desember akan lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada bulan November 2018.
Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan inflasi di Kota Kupang bulan November 2018 adalah kelompok transpor dengan andil sebesar 0,69 persen. Sementara beberapa komoditas utama yang menyumbang andil inflasi di Kota Kupang adalah harga tarif angkutan udara, pasir, kangkung, daun singkong, sawi putih, tomat sayur, tahu mentah, bayam, tarif pulsa ponsel, dan sawi hijau.