Berita Kabupaten Nagekeo

Menjelang Purna Bakti, Bupati Nagekeo Elias Djo Terima Kado Buku Biografi dari Yahya Ado

Jelang Purna Bakti masa kepemimpinannya, Elias Djo, bupati Nagekeo periode 2013—2018 menerima sebuah kado istimewa

Editor: Dion DB Putra
FOTO KIRIMAN YAHYA ADO
Yahya Ado menyerahkan buku kepada Elias Djo di Mbay, Jumat 21 Desember 2018 

POS-KUPANG.COM, MBAY - Jelang Purna Bakti masa kepemimpinannya, Elias Djo, bupati Nagekeo periode 2013—2018 menerima sebuah kado istimewa dari penulis muda NTT, Yahya Ado.

Buku berjudul “Pemimpin Humanis, Bupati Nagekeo periode 2013—2018” ini merupakan kumpulan kisah, perjuangan dan teladan yang ditulis dalam buku biografi untuk mengapresiasi karya yang telah ditorehkan bupati. Ini juga sekaligus sebagai hadiah untuk Ulang Tahun ke-12 Kabupaten Nagekeo.

Yahya Ado saat memberikan testimoni pada acara Syukuran dan Purna Bakti tersebut mengungkapkan, “Saya menulis buku ini sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih saya kepada Pak Elias sebagai salah satu bupati yang saya kenal sangat rendah hati dan sederhana. Maka saya menulisnua sebagai sosok Pemimpin Humanis.. Ini juga sekaligus sebagai kado istimewa saya untuk Ulang Tahun ke-12 Nagekeo tahun ini.”

Penyerahan kado buku berlangsung di Mbay, Ibu kota kabupaten Nagekeo pada Jumat, 21 Desember 2018 bertepatan dengan acara Syukuran Purna Bakti. Penyerahan buku ini sekaligus sebagai tanda launching.

Elias Djo dan keluarganya
Elias Djo dan keluarganya (FOTO KIRIMAN YAHYA ADO)

Penyerahan buku oleh penulis kepada bupati, dan selanjutnya secara simbolis bupati menyerahkan kepada 12 perwakilan lintas sektor di kabupaten Nagekeo. Mulai Pimpinan DPRD Kabupaten Nagekeo, Pemerintah Kabupaten Nagekeo diwakili Plt Setda, Forkopimda Ngada-Nagekeo, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, dan istimewa buku pertama diserahkan kepada putra bungsu bupati, Nandy Djo mewakili keluarga.

Elias Djo dalam kesempatan tersebut menyatakan rasa kagum dan terima kasih atas penulisan karya ini sebagai kado indah di akhir masa jabatannya.

"Sebenarnya sudah lama punya niat untuk menerbitkan sebuah buku sejak masih di Bajawa. Akhirnya berdiskusi dengan Pak Yahya dan bersedia untuk menulis buku ini."

“Saya punya niat sederhana, semoga apa yang saya lakukan bisa menjadi contoh bagi generasi ke depan, atau paling tidak untuk kedua putra saya. Jika suatu waktu mereka ingin menjadi pemimpin, mereka bisa membaca dari pengalaman-pengalaman saya yang ditulis dalam buku ini. Ini juga sekaligus mengajak generasi kita untuk cinta membaca. Karena tidak membaca itu tanda sebuah kehancuran akan datang,” tutur Elias.

Di saat yang sama, apresiasi disampaikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Yohana Kune. Kabag Organisasi Setda Nagekeo yang mengaku sangat bangga dengan sosok bupati yang bisa menjadi teladan banyak orang.

“Saya bangga dan bahagia untuk kepemimpinan bapak selama ini. Sejak dari Ngada, menjadi Penjabat Bupati sampai menjadi bupati ini. Saya merasa teladan dari kepemimpinan bapak Elias yang humanis ini perlu diwariskan kepada pemimpin-pemimpin masa depan di daerah ini,” ungkap Yohana.

Buku setebal 78 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit IRGSC (Institute Research Governance and Social Change) Kupang pada Desember 2018.

Ada 12 kisah yang dikemas dari perjalanan karier dan kehidupan sang tokoh. Juga ada sepuluh testimoni yang memperkuat isi buku ini dari berbagai perwakilan seperti akademisi, masyarakat, mitra, dan juga dari birokrasi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved