Berita Kabupaten Kupang Terkini

Kelompok Fajar Pagi Target Jadi Contoh Peternakan di NTT

Kelompok Fajar Pagi yang mengelola peternakan sapi dan babi ini memiliki target menjadi kelompok contoh pengembangan peternakan di NTT.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Edi Hayong
Penyerahan dana KUR bantuan Bank NTT Cabang Oelamasi bersama BNP2TKI kepada wakil Kelompok Fajar Pagi di Raknamo, Selasa (18/12/2018) 

POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Kelompok "Fajar Pagi" yang beranggotakan 25 orang di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang merupakan kelompok binaan Bank NTT Cabang Oelamasi dan BNP2TKI.

Kelompok yang mengelola peternakan sapi dan babi ini memiliki target menjadi kelompok contoh pengembangan peternakan di NTT.

Untuk keberlanjutan pengembangan peternakan, Bank NTT memberikan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 250 juta/anggota.

STIPAS KAK Wisudakan 61 Katekis Agama Katolik, Uskup Turang Tekankan Empat Keutamaan

Ketua Kelompok Fajar Pagi, Dominggus MA Bira menyampaikan hal ini pada acara penyerahan KUR mikro binaan Bank NTT Cabang Oelamasi dan BNP2TKI kepada PMI Purna berusaha di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto oleh Deputi Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihantoro, Selasa (18/12/2018).

Hadir saat ini Kepala Bank NTT Cabang Oelamasi, Jhon Sine, Kepala Dinas Sosial Kupang, Fahren Funay, Kepala Divisi Kredit Bank NTT juga pihak BNP2TKI NTT.

Harga Beras di Lembata Masih Stabil, Didominasi Beras dari Sulawesi Selatan

Dominggus menuturkan, kelompok ini keanggotaannya berjumlah 25 orang. Warga yang bergabung di kelompok ini ada juga yang dalam rencana hendak berangkat ke luar negeri sebagai TKI/TKW.

Namun setelah dijelaskan mengenai moratorium oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, maka merekapun mengurungkan niat untuk berangkat. Seiring perjalanan waktu, katanya, kelompok ini mendapat perhatian dari Bank NTT Cabang Oelamasi dengan memberikan bantuan KUR juga bibit ternak sapi dan babi.

"Kami berterima kasih buat Bank NTT atas dana KUR yang diberikan sebesar Rp 250 juta/anggota. Kami juga diberikan bibit ternak sapi 50 dan babi 60 ekor dengan target 3 bulan berat sapi harus 300 kilogram," katanya.

Dijelaskannya, kalau usaha ini berjalan baik maka setiap anggota bisa dapat keuntungan Rp 3.300.000. Seluruh anggota sangat antusias karena pakan tersedia. Jika usaha maksimal maka dalam tiga bulan bisa meraup keuntungan Rp 10 juta/orang.

" Ini kegiatan nyata. Kami siap jadi kelompok peternakan contoh di Kabupaten Kupang bahkan Provinsi NTT. Kami sudah hadir selama enam bulan dan telah panen tiga kali. Besok (Rabu, 19/12/2018) kami akan panen 80 ekor sapi," ujarnya.

Dia mengakui anggota semangat berusaha karena sapi yang ada rutin diperiksa Balai Peternakan Naibonat dan diberi asuransi penggemukan sapi dimana anggota hanya dibebankan uang Rp 84 ribu per enam bulan. Saat ini kekurangan pada akses jalan masuk ke lokasi pengembangan ternak dan pasolan air untuk ternak.

Kepala Divisi Kredit Bank NTT, Beni R Pellu mengatakan, kehadiran Bank NTT dalam membantu kelompok ini setelah melihat potensi peternakan di desa ini sangat menjanjikan.

Selain itu, pihaknya prihatin dengan banyak tenaga kerja potensial memilih bekerja di luar negeri dengan cara ilegal, bahkan ada yang pulang tanpa membawa hasil apa-apa. Berkat dorongan dari ketua kelompok, para warga kemudian memilih menetap di desa dan berusaha dalam bidang peternakan ini.

"Memang ada cerita bahwa sebelum kami masuk memberikan dampingan, ada empat lembaga yang masuk memberikan janji bantuan tapi setelah itu tidak kembali. Kami dari Bank NTT permudah warga dengan bantuan KUR. Harapannya tentu kelompok ini terus berkembang maju," ujar Pellu.

Deputi Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihantoro, mengatakan, ternyata usaha kerjasama dengan Bank NTT memberikan hasil yang luar biasa. Usaha ini akan didukung selalu. Konsep pembangunan mulai dari desa ternyata diterapkan di Kabupaten Kupang khususnya di Raknamo.

"Desa dulu jadi obyek tapi sekarang jadi subyek. ini salah satu cara mengatasi pengangguran. Dengan adanya ini maka tidak ada lagi warga ke luar negeri. Saya minta kelompok yang sudah berkembang ini ajak warga lain membangun desa dimulai dari yang terkecil. Bank daerah membantu mensejahterakan warganya, saya salut," kata Anjar. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved