Berita Kota Kupang

Wagub NTT: Bukan Kerajinan Tangan Tapi Kekayaan Intelektual Nenek Moyang. Intip Deretan Fotonya

Tenun itu adalah kekayaan intelektual nenek moyang. Makanya, kekayaan intelektual yang harus dirawat khususnya kaum muda

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RICARDUS WAWO
Peragaan Busana Tenun Adat Daerah NTT oleh para model remaja dalam Gelar Seni Pertunjukan Akbar bertajuk Negeri 1000 Moko di Atrium Lippo Plaza, Jalan Veteran, Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018) malam. 

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi NTT, Sinun Petrus Manek mengapresiasi kemajuan kebudayaan di NTT. Ia mengatakan, salah satu aspek kebudayaan material kebudayaan yakni busana tenun ikat.

"Yang kita kenal hanya tenun ikat. Kekayaan budaya. Harus kita gali dan kembangkan agar busana tenun ikat akan tergerus busana masa kini," ujarnya.

Lanjutnya, Pagelaran seni akbar yang melibatkan 15 sanggar di Kota Kupang ini memang penuh makna

Tahun 2019, Dinas Kebudayaan Provinsi NTT bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT akan memasukan muatan lokal dan ekstrakulir tenun ikat di sekolah.

Peragaan Busana Tenun Adat Daerah NTT oleh para model remaja dalam Gelar Seni Pertunjukan Akbar bertajuk Negeri 1000 Moko di Atrium Lippo Plaza, Jalan Veteran, Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018) malam.
Peragaan Busana Tenun Adat Daerah NTT oleh para model remaja dalam Gelar Seni Pertunjukan Akbar bertajuk Negeri 1000 Moko di Atrium Lippo Plaza, Jalan Veteran, Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018) malam. (POS KUPANG/RICARDUS WAWO)

Ia meminta dukungan pemerintah dan masyarakat demi terlaksananya program ini.

Hazwan Yunas, Staf Ahli Bidang Koordinasi Kebudayaan memberi apresiasi yang tinggi terlaksananya pagelaran ini.

BMKG Berikan Peringatan Dini Agar Mewaspadai Tiga Perairan Ini

Ramalan Zodiak Senin 17 Desember 2018, Aquarius Sibuk, Gemini dan Scorpio Raih Kesuksesan

BREAKING NEWS: Nelayan Hewa Hilang di Perairan Pantai Rako Wulanggitang

Ia menekanan kembali pentingnya pelaksanaan kegiatan gerakan masyarakat berbasis budaya.

"Saya mengajak semua elemen untuk terlibat dalam kesejahteraan masyarakat berbudaya. Tujuannya untuk meningkatkan akses para pelaku budaya untuk berperan aktif dalam kegiatan budaya. Memberikan edukasi dan pemahaman kepada generasi tentang nilai kebudayaan serta mendorong pemangku kepentingan untuk memperhatikan kebudayaan," tegasnya.

Ia menilai gelaran ini merupakan momentum strategis. Apalagi untuk pengembangan pariwisata. Ia berharap pagelaran bisa dilaksanankan setiap tahun untuk melestarikan budaya NTT.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Jimmi Sianto, Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Muhammad Ansor, mantan Bupati alor, Ans Takalapeta dan jajaran Forkopimda lingkup Provinsi NTT(Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved