Berita NTT Terkini
Gubernur NTT Disebut Pernah Jadi "Sampah Masyarakat", ini 10 Fakta Tentang Viktor Laiskodat
Gubernur NTT Disebut Pernah Jadi "Sampah Masyarakat", ini 10 Fakta Tentang Viktor Laiskodat
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Gubernur NTT Disebut Pernah Jadi "Sampah Masyarakat", ini 10 Fakta Tentang Viktor Laiskodat
POS-KUPANG.COM - Viktor Laiskodat yang menjadi Gubernur NTT saat ini dikatakan memiliki masa lalu yang kelam karena pernah menjadi anak jalanan yang dalam tanda kutip sampah masyarakat.
Berkat kemauannya untuk belajar dan gemar membaca, Viktor akhirnya bisa sukses seperti saat ini.
Ketua Tim Penggeran (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi NTT, Julie Laiskodat mengisahkan kisah sukses sang suami yang merupakan Gubernur NTT saat ini.
"Dengan membaca akan menjadi orang hebat seperti Pak Gubernur NTT ini dimana kita tahu beliau adalah anak jalanan di Kota Kupang, dalam tanda kutip 'sampah masyarakat' di Kota Kupang pada saat itu. Akan tetapi karena beliau membaca sehingga ia dapat berhasil, makanya beliau sangat keras sekali untuk kita membaca," ungkap Julie kepada awak media usai memantau gerakan NTT Membaca di SMKN 1 Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018).
• Presiden Joko Widodo Berpesan agar TNI dan Polri Terus Menjaga Sinergitas di Lapangan
• Korem 161/Wira Sakti Peringati Hari Juang Kartika
• Uskup Turang Sebut Tugas Pokok dari Setiap Orang Adalah Keluarga
• Kepala SMKN 1 Kota Kupang Sebut Gerakan NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas Luar Biasa
• Komunikasi Politik Gereja Katolik dan Pemilu 2019

Julie Laiskodat juga mengatakan jika membaca adalah jendela untuk melihat dunia luar.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH.,M.Si, Kepala SMKN 1 Kota Kupang, Mathias Beeh dan seorang anggota PKK, Julie mengungkapkan, dengan membaca masyarakat dapat mengetahui bahasa, budaya dan kebiasaan dari daerah dan negara lain untuk mengembangkan diri dan membangun daerah.
Dia menambahkan, dengan membaca maka masyarakat lebih khusus pada para pelajar akan dibekali 'peluru' yang akan dgunakan untuk mengembangkan diri dan daerah serta membangun daerah.
• Pesan Jokowi bagi Babinsa di Sumatera: Untuk Kegiatan Dana Desa Beli Barang di Desa
• Naikkan Tunjangan TNI, Presiden Jokowi Mengaku Saat ke Desa Sering Mendapat Bisikan
• Pembunuhan Berlatar Asmara! iajak Bertemu Lewat Pesan SMS Korban Meregang Nyawa
Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan ditengah kesadaran masyarakat yang masih minim untuk menjaga kebersihan karena membuang sampah di sembarang tempat.
Akibat dari kesadaran yang kurang tersebut selokan di Kota Kupang banyak yang tersumbat dan hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan daerah.
Perilaku masyarakat tersebut, kata Julie, akan menghambat pembangunan pariwisata NTT yang tengah digenjot oleh Pemprov NTT.
"Masyarakat juga tidak berpikir jika membuang sampah di selokan akan menyumbat selokan-selokan itu, lama-lama Kota Kupang yang belum banjir ini akan mengalami banjir dan yang susah itu adalah masyarakat," jelasnya.
Dia mengungkapkan, gerakan NTT Bersih yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTT ini menyasar anak sekolah karena dianggap mereka akan lebih paham tentang maksud kegiatan dan akan menjadi agen yang mengkampanyekan kebersihan di NTT.
"Kenapa kita menggandeng anak muda atau kaum mileanial karena mereka yang akan memberitakan budaya tidak membuang sampah. Saya melihat mereka ini yang lebih mengerti tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.
• Bentrokan di Kashmir, Pasukan Keamanan India Tembak Mati 7 Demonstran
• ESCS Adopsi Kurikulum Internasional! Ini Keunggulannya
• Peringati HUT ke-10 dan HUT TNI AD ke-73, Jabal Mart Gelar Lomba Lari 5 Km
• Fakultas Perikanan UKAW Kupang Siapkan Kado Natal Spesial untuk Julie Laiskodat, Apa Ya?
• Julie Laiskodat Ungkap Makanan Favorit Sang Gubernur NTT, Ternyata Makanan Kecil Dan Asin Ini
• Intip Yuk! Ini Moment Keakraban Julie Laiskodat Bersama Sang Mertua Saat Rayakan HUT Mertua Ke-84
Selain itu, dari gerakan NTT Bersih tersebut diharapkan masyarakat dapat sadar akan posisinya sebagai salah satu komponen pembangunan daerah dan memiliki kesadaran akan kebersihan.