Berita Kota Kupang Terkini

Kepala SMKN 1 Kota Kupang Sebut Gerakan NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas Luar Biasa

Kepala SMKN 1 Kota Kupang, Mathias Beeh mengatakan, gerakan NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas merupakan gerakan yang luar biasa.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat ketika mengunjungi SMKN 1 Kota Kupang, Sabtu (15/12/2018) 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -  karena digerakkan secara masal dalam satu komando di seluruh kota/kabupaten di NTT.

Menurutnya, kebersihan dan semangat membaca untuk meningkatkan literasi di NTT harus menjadi budaya yang terus-menerus lalu dikampanyekan karena kampanye pariwisata saat tidak terlepas dari masalah kebersihan dan kualitas SDM

Dia menambahkan, Kegiatan NTT Bersih memberikan inspirasi bagi setiap murid di SMKN 1 Kota Kupang untuk semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan.

Julie Laiskodat: Membaca Adalah Jendela untuk Melihat Dunia Luar

"Apa yg telah dilakukan dalam kurun waktu beberapa saat ini sangat menginspirasi anak-anak. anak-anak sudah tidak malu-malu untuk memungut sampah. Ini budaya yang sudah bergeser, dulu orang bilang masa sih make up untuk pilih sampah tapi sekarang anak-anak tanpa ini peduli hal itu," ungkapnya.

Komunikasi Politik Gereja Katolik dan Pemilu 2019

Ia menjelaskan, secara luas masalah kebersihan tidak berkutat sebatas masalah fisik akan tetapi jauh lebih luas, lanjut Mathias, bersih itu cerminan tubuh, jiwa dan kepribadian setiap orang

Ia mengaku, untuk meningkatkan minat baca dan literasi di sekolah yang dipimpinnya, ia telah membangun 'Pojok Literasi' yang baru saja diresmikan oleh Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat.

"Kita bercermin budaya membaca darah orang Eropa itu di mana pun ia berada akan melakukan aktivitas membaca. Nah, anak-anak seperti di SMK 1 kita buatkan satu tempat khusus yang disebut pojok literasi tidak hanya di kelas tapi di sepanjang deretan itu,' katanya.

Ia menjelaskan, pojok literasi yang telah diresmikan akan dimanfaatkan sebaik mungkin demi meningkatkan literasi dan semangat baca para siswa.

"Kita memang kondisikan untuk ketika anak-anak datang dia terlambat tidak ada lagi hukuman fisik, kalau masih bisa masuk kelas gurunya pasti izinkan untuk masuk kelas akan tapi jika dia sangat tertinggal kondisi yang pertama adalah kita amankan di pojok literasi," katanya

"Dengan demikian pembudayaan ini terus menerus kita mendorong orang supaya generasi ke generasi sadar Bagaimana mengakses informasi dengan rajin membaca," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved