Parodi Situasi
Bukan Bulan Utang
Masa adven sudah dimulai. Pesta Natal sudah dekat. Tahun baru akan tiba dan itu artinya kita siap
"Ya kenapa? Repot?" sambar Rara. "Bagaimana Jaki? Kamu tidak perlu murung begitu. Ini Desember ceria songsong Natal dengan cerita. Utang demi natal. Baju, sepatu, kue-kue dan minuman serba enak. Gengsi kalau tidak utang!"
"Tetapi bulan ini saya tidak bisa bayar!" Jaki kebingungan.
"Santai sa..." kata Rara. "Desember tidak usah bayar utang. Januari bebas bayar utang. Saya mengerti, sangat mengerti. Jadi Februari baru mulai cicil. Bunga utang di bulan Desember dan Januari tinggal disesuaikan."
***
"Hei, Rara!" Nona Mia kecewa dengan Rara. "Kamu tetap tidak berubah ya. Tiap musim Natal setiap tahun kamu datang dengan serangan kredit, utang tendes!
Bagaimana kamu ini! Baju pun utang, sepatu utang, kue dan minuman juga kamu tawarkan untuk utang. Kasihan temanmu sendiri terlilit utang sepanjang waktu."
"Sombong sekali kamu, Nona Mia!" bentak Rara. "Lu sonde pernah utang ko? Hebat sekali," Rara melotot tetapi Nona Mia tidak takut.
"Saya juga kredit. Saya juga utang!" kata Nona Mia.
"Nah, itu dia!" sorak Rara. "Mengaku sudah!"
"Saya kredit harta yang paling saya butuhkan! Dengar baik-baik!" kata Nona Mia dengan tegas.
"Kredit rumah, kredit motor, dan kredit tanah! Itu yang saya butuhkan. Baju, kue-kue, minuman, HP baru, televisi dan lain-lain itu hanyalah keinginan yang tidak penting! Jika satu saat saya punya uang, baru beli HP baru. Jika Natal tahu depan saya punya uang lebih saya beli baju baru. Sekarang saya pakai baju lama saja. Kue-kue juga secukupnya dan tidak ada cerita utang untuk kue, minuman, dan lauk pauk!"
***
"Saya sama dengan Nona Mia!" jawab Benza. "Desember ini saya mulai kredit untuk bangun rumah yang sangat saya butuhkan!"
"Saya tidak jadi utang," sambung Jaki. "Beberapa bulan ke depan saya konsentrasi lunasi utang padamu. Setelah itu saya juga mau kredit beli tanah dan bangun rumah sederhana!"
"Sasaranku bukan hanya kamu bertiga! Aku akan cari orang lain!" kata Rara dengan wajah merah karena marah.
"Desember bukan bulan utang!"
"Desember bulan ceria!"