Berita NTT
Inilah Moke, Minuman Beralkohol Khas Flores NTT, Jenis Moke dan Tradisinya
Pembuatan moke Flores dilakukan di kebun-kebun masyarakat dengan menggunakan wadah-wadah tradisional seperti periuk tanah untuk memasaknya.
Penulis: maria anggryani enotoda | Editor: Bebet I Hidayat
Perjamuan tersebut sering dilakukan di luar rungan seperti di pinggir pantai, di halaman rumah dan di bawah pepohonan.
Pembuatan Moke
Proses pembuatan penyadapan dimulai dengan menampung air bunga tandan dari pohon mike, atau dikenal dengan moke putih.
Peralatan yang digunakan adalah pisau atau golok, bambu berbentuk tabung berdiameter 15 cm, panjang 1 meter, dan sabuk pengaman.
Pemilihan bunga adalah bagian yang paling menentukan untuk dapat menghasilkan air mike yang bermutu baik dan jumlahnya banyak.
Kuncup bunga enau dibuka dengan menggunakan pisau atau golok secara hati-hati.
Setelah semua tandan terbuka, lalu tandan dirundukkan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada pelepah daun bawah, dan dibiarkan selama 3-4 hari.
Penampungan atau penderasan air mike dapat dilakukan dengan mengiris ujung tandan bunga.
Setiap kali air diambil, bunga diiris kira-kira 0,5 cm dan air yang keluar ditampung dengan bambu.
Penampungan atau penderasan air mike dapat dilakukan dengan mengiris ujung tandan bunga.
Sebelumnya bambu diisi dengan kapur sirih atau daun-daun khusus untuk mencegah air agar tidak menjadi asam.
Penampungan air dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yakni pagi dan sore hari.
Dua kali sehari mesti memanjat pohon enau dengan tinggi sekitar 19 meter.
Umur pohon kira-kira 15 tahun.
Setiap pohon mikedapat menghasilkan 8-10 liter.
Air mike yang telah dikumpulkan selama kurang lebih satu hari, kemudian diberi bawang merah yang diiris, daun kemangi, dan daun.