Berita NTT Terkini

BI NTT Fasilitasi MoU Distan NTT dan Poktan Usaha Baru dalam Hal Perdagangan Cabai

Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT memfasilitasi Kerja sama Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Kelompok Tani (Poktan) Usaha Baru

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Adiana Ahmad
Cabai di Pasar Kasih Naikoten Kupang. Gambar diambil, Selasa (20/11/2018) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM | KUPANG - , Kabupaten Sumba Barat Daya, dalam hal perdagangan cabai. Kerja sama itu dalam upaya meredam harga cabai yang sering terjadi di akhir tahun.

Dalam siaran pers-nya BI NTT yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu (21/11/2018), menyebutkan kerja sama antara Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Poktan Usaha Baru Kabupaten SBD ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi NTT, Miqdonth S Abolla dan Ketua Kelompok Tani Usaha Baru di Kabupaten Sumba Barat Daya, Senin (18/11/2018).

Baca: Lokasi Pasar Baru Sepi, Pedagang Kaki Lima Kembali Berjualan di Pasar Anakalang

Penandatanganan MoU antara Dinas Pertanian NTT dengan Poktan Usaha Baru disaksikan Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, BI Perwakilan Provinsi NTT, Muhammad Syahrial.

Muhammad Syahrial mengatakan, kerja sama tersebut dalam rangka mendukung pengendalian inflasi akhir tahun di Provinsi NTT, khususnya komoditas cabai dan menindaklanjuti satu dari tujuh langkah aksi pengendalian inflasi NTT tahun 2018, yaitu terkait perdagangan antar daerah di NTT.

Baca: Gubernur Laiskodat Pesan Pendidikan Tinggi Jangan Bosan Bicara Sampah

Salah satu poin dari kesepakatan itu yakni Dinas Pertanian Provinsi NTT siap menyerap 200 kg cabai hasil produksi Kelompok Tani Usaha Baru yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk selanjutnya disalurkan kepada daerah di NTT yang mengalami kekurangan stok dan berdampak pada tingginya harga cabai di daerah itu.

Kerja sama ini, sejalan dengan langkah aksi yang menjadi fokus Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT.

Masih dari siaran BI Perwakilan Provinsi NTT, Miqdonth S Abolla dan Muhammad Syahrial sempat melakukan kunjungan ke kebun cabai Poktan Usaha Baru untuk melihat potensi dan kesiapan panen cabe akhir tahun sebelum penandatanganan MoU itu.

Berdasarkan survei BI Provinsi NTT, terdapat sekitar 1.500 pohon cabai siap panen pada Desember 2018. BI NTT juga merilis harga cabe hasil pantauannya pada tahun 2017.

Hasil pantauan BI Perwakilan NTT, selama tahun 2017 komoditas cabai tercatat lima kali menjadi 10 teratas penyumbang inflasi daerah di NTT yakni bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, dan Desember.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kondisi tersebut seperti ketersediaan stok di pasar, tingginya permintaan menjelang hari-hari besar, dan cuaca yang mempengaruhi produksi ataupun distribusi.

Melalui inisiasi perdagangan antar daerah yang dimaksud, diharapkan dapat tercipta kestabilan harga khususnya pada akhir 2018 dan awal 2019.

Kelompok Tani Usaha Baru merupakan klaster ketahanan pangan komoditas cabai yang menjadi binaan BI NTT sejak Juni 2017.

Kelompok tersebut dibina sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai rupiah, khususnya terhadap barang, di Provinsi NTT.

Pembinaan yang dilakukan meliputi penguatan kelembagaaan, peningkatan produksi, akses keuangan dan akses pasar. Pembinaan diberikan melalui pemberian bantuan teknis berupa pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan dan pembuatan pupuk organik.

Selain itu, diberikan juga fasilitas pendukung produksi yang melalui Program Sosial Bank Indonesia seperti sarana dan prasarana air bersih.

Bi menilai, penandatanganan nota kesepahaman merupakan bentuk nyata dukungan Kelompok Tani Usaha Baru dalam rangka menjaga kestabilan rupiah di Provinsi NTT.

Sementara itu, harga cabai di Kupang pada pekan ini masih bertahan di Rp 20.000 sampai Rp 25.000 untuk cabai rawit, Rp 40.000 per kilo gram untuk cabe keriting dan Rp 35.000 untuk cabe merah atau lombok besar. (*)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved