Berita Kabupaten Manggarai Timur

Cegah Stunting di Matim. Ini Langkah Yang Dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apa Ya !

Anak-anak yang terkena stunting di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) cukup banyak.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere
Inilah pangan lokal di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diolah untuk menurunkan gizi buruk 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG-COM|BORONG-Anak-anak yang terkena stunting di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) cukup banyak.

Penderita stunting di daerah menempatkan Matim berada di posisi kedua untuk NTT.

Banyak penderita stunting yang kini menjadi permasalah pada anak yang memilikki pertumbuhan lebih pendek untuk usianya karena kekurangan gizi kronis membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Matim.

Baca: Satlantas Polres Ngada Lakukan Ini Di Sekolah-Sekolah

Baca: DPTHP 2 di Mabar Sudah Ditetapkan, Ini 5 Kecamatan Dengan Pemilih Terbanyak Dari Total 12 Kecamatan

Baca: Peresmian Kantor Penghubung KY RI Wilayah NTT, Ini Tugas Kantor Penghubung KY di NTT

Baca: Wagub NTT, Josef Nae Soi Bilang Ikan Itu Busuk Dari Kepala, Pemimpin Mesti Jadi Panutan

Sosialisasi pencegahan stunting yang berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (13/11/2018) sampai Kamis (15/11/2018) mendatang di Aula Koperasi Kredit Hanura Borong ini menghadiri pemateri dari
Analisis Pendampingan Pembelajaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Asih Priamsari, S.Psi, M.Si, Maria Restituta Ratna, Kabid Kelembagaan Sosial pada Dinas Sosial Matim, Ardianus Oktavianus dari pengawas SMP dan Rio Padu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Matim.

"Tujuan diadakan sosialisasi ini untuk mencegah stunting di Matim. Apalagi di Matim menempati urutan kedua di NTT. Maka itu, penting kita bersama-sama mencegah stunting agar perkembangan anak kita jangan terganggu. Sosialisasi ini menghadir semua kades, Ketua PKK Desa dan pengelola PAUD. Kenapa mereka dihadirkan karena mereka yang mengetahui perkembangan anak usia dini dan bisa mencegah adanya stunting," kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Matim, Dra. Frederika Soch melalui Kepala UPTD Satuan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Matim, Kandidus Nabi di Aula Koperasi Kredit Hanura Borong saat ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu (14/11/2018) pagi.

Baca: Deretan Penampilan Menantu Jokowi Selvi Ananda, dari Berhijab Hingga Anggun dengan Makeup Flawless

Baca: Nunung Sebut Komedian Sule Udah Lama Ga Dapet Vitamin. Begini Kisahnya

Kandidus menjelaskan, sosialisasi ini dalam rangka menindaklanjuti kerjasama antar Direktortat Pembinaan Pendidikan Keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman pada perwakilan desa tentang pendidikan keluarga pada 1.000 hari pertama untuk mendukung perkembnangan dana mencegah stunting.

"Maka itu kami harap peserta yang ikut bisa membantu anak-anak kita agar tidak terkena stunting. Jangan ada lagi anak-anak kita perkembangannya kurang bagus. Sosialisasi bagi peserta kami bagi menjadi tiga hari. Di mana setiap hari ada tiga perwakilan dari tiga kecamatan yangmengikuti sosialisasi," papar Kandidus.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved