Berita Internasional

Halloween : Fakta-fakta Unik Seputar Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober

Halloween : Fakta-fakta Unik Seputar Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober. dari Jack O'Lantern hingga Purnama

Editor: Fredrikus Royanto Bau
balticbeach.lv
Halloween 

Halloween : Fakta-fakta Unik Seputar Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober

POS-KUPANG.COM - Hari ini, tanggal 31 Oktober identik dengan Halloween.

Halloween ini juga identik dengan hal-hal bersifat horor.

Halloween ini dirayakan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.

Perayaan ini ditujukan untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal.

Di sejumlah negara, perayaan tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan aksesoris kostum menyerupai hantu atau sosok menyeramkan lain.

Baca: Polisi Temukan 2 Rumah Produksi Miras Ilegal di Bekasi, 97 Drum Ciu disita

Baca: Ketum PPP Sebut Jokowi Blusukan ke Pasar untuk Tangkal Hoaks

Baca: Kamis Besok, KPK Panggil Taufik Kurniawan untuk Jalani Pemeriksaan

Ilustrasi Halloween
Ilustrasi Halloween (AFP/Nicolas Asfouri)

Seiring berjalannya waktu, perayaan ini berubah menjadi liburan di Amerika Serikat.

Anak-anak diberikan kesempatan untuk berdandan seperti vampir atau penyihir yang menyeramkan.

Di balik itu semua, terdapat sejumlah fakta mengenai perayaan Hallowen.

Berikut ulasannya:

1. Menakuti roh jahat

Banyak anggapan tentang pemakaian topeng yang digunaan saat Halloween hanya untuk kalangan anak-anak.

Namun, sebenarnya itu merupakan adopsi dari cerita masa lalu.

Dilansir dari Mirror, masyarakat zaman dulu untuk menakuti roh jahat.

Topeng terbuat dari kulit binatang dan harapannya jika roh-roh jahat melihat orang menggunakan topeng tersebut, roh jahat menganggap mereka juga roh dan membiarkannya pergi bebas.

Baca: Ini Dia Satu Jenazah Korban Lion Air JT 610 yang Berhasil Diidentifikasi

Baca: Halloween - Begini Penampilan Joe Jonas Saat Kenakan Gaun Padahal Biasa Tampil Keren Loh!

2. Jack'O Lantern awalnya dibuat dari lobak

Tradisi Halloween di Inggris biasanya menggunakan lentera berbentuk ukiran wajah untuk menakut-nakuiti seseorang.

Lentera yang dibuat pada awalnya menggunakan lobak yang diukir menyerupai wajah yang seram.

Namun, ketika imigran Irlandia membawa konsep ini ke Amerika, Jack'O Lantern yang terkenal diubah menggunakan labu.

Labu dinilai memiliki harga yang lebih murah dari lobak.

Sejak saat itu, banyak perayaan Halloween yang menggunakan labu seperti saat ini.

3. Simbol Halloween beragam

Terdapat banyak simbol mengenai perayaan Halloween ini.

Kucing hitam, laba-laba, dan kelelawar merupakan salah satunya.

Banyak orang yang merayakan menggunakan pernak-pernik hewan tersebut.

Dilansir dari Business Insider, hewan-hewan itu menurut cerita merupakan simbol yang berasal dari abad pertengahan yang dikaitkan dengan nasib buruk.

Baca: Perantara Suap Wali Kota Kendari Dihukum Membayar Denda Rp 250 Juta

Baca: Ada Toilet di DPRD NTT yang Rusak

4. Racun permen Halloween

Kekhawatiran muncul dan berkembang ketika muncul anggapan bahwa permen yang didapat saat Halloween mengandung racun.

Ini timbul karena banyaknya anak yang mengalami keracunan ketika memakan permen ketika Halloween.

Pada 1970, seorang anak laki-laki meninggal karena overdosis heroin.

Para peneliti menemukannya di permen.

Namun, dalam penelitian lanjutan, anak itu tidak sengaja mengonsumsi beberapa simpanan heroin pamannya.

Keluarga kemudian telah menaburkan beberapa permen untuk menutupi insiden itu.

5. Purnama jarang terjadi

Walau sebenarnya hiasan umum dalam perayaan Halloween dengan dekorasi penyihir dan bulan purnama banyak ditampilkan, purnama sungguhan saat Halloween jarang terjadi.

Dalam catatan, bulan purnama tak akan terjadi sampai 2020.

Bulan purnama dalam Halloween terjadi pada 2001 dan sebelumnya pada 1955.

6. Di Jerman, pisau disembunyikan

Terdapat banyak kepercayaan mengenai Halloween.

Salah satunya adalah mengenai penggunaan pisau saat perayaan.

Ketika Anda berada di Jerman ketika Halloween, ada tradisi menyembunyikan pisau dan benda tajam lainnya.

Hal itu bermula cerita turun-temurun bahwa roh yang kembali dapat melukai seseorang jika melihat pisau yang tertinggal di rumah.

Oleh sebab itu, penggunaan pisau harus diamankan ketika malam perayaan.

Baca: KNKT Benarkan Sinyal Kotak Hitam Lion Air JT 610 Telah Terdeteksi

Baca: Beli Motor Ninja 250cc Seharga Puluhan Juta, Pasangan Suami Istri Ini Bayar Pakai Uang Koin

Baca: Cerita Penyelam, Lumpur Bawah Laut Jadi Kendala saat Mencari Pesawat Lion Air JT 610

Dikutip dari wikipedia.org, Halloween atau Hallowe'en adalah kependekan dari All Hallows’ Evening (Malam Para Kudus).

Yang juga disebut Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.

Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat.

Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide),

suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.

Terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween.

Sejumlah pihak lain meyakini bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar,

permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.

Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial.

Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa. (poskupang.com/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Jack O'Lantern hingga Purnama, Ini 6 Fakta Unik Halloween", https://internasional.kompas.com/read/2018/10/31/19190051/dari-jack-olantern-hingga-purnama-ini-6-fakta-unik-halloween.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved