Berita NTT
Industri Pariwisata Harus Jadi Perhatian Pemerintah RDTL dan Pemprov NTT
industri pariwisata harus menjadi perhatian pemerintahan Indonesia maupun pemerintahan Timor Leste dan pemerintahan Provinsi NTT
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Secara konseptual, lanjut Dr. Manuel, dalam pembangunan satu destinasi itu akan melalui lima tahap, tahap pertama adalah tahap eksplorasi dimana orang datang melihat, mencari dan mengeksplorasi sesuatu yang ada di satu wilayah dan tahap Kedua adalah tahap keterlibatan dan tahap ketiga adalah tahap pembangunan dan selanjutnya tahap konsolidasi dan tahap kelima adalah tahap stagnasi.
"Nah kalau kita lihat dalam satu pembagian destination kita sebagai satu negara pulau itu juga menampung semua karena kapasitas dalam pariwisata masa aian membawa akibat pada kultur kita sendiri, lingkungan dan ekonomi kita. Anda lihat daerah pariwisata yang sudah maju sekarang ini seperti Bali sudah mencapai titik stagnasi, tidak bisa maju ataupun tidak boleh saja mundur bahkan kalau kita lihat," jelasnya.
"Nah. sekarang kita lihat di kita yang ada di Pulau Timor dan sekitarnya apakah kita mau menunggu atau menjadi aktor dan mengambil bagian di dalam pembangunan pariwisata karena sesungguhnya Timor Leste sebagai satu negara sendiri tetapi pariwisata, budaya dan pendidikan tidak mengenal batas negara tidak mengenal batas negara," tambah Dr. Manuel.
Ia juga menekankan pentingnya mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki setiap wilayah dan mengoptimalkan kerja sama yang ada.
"Kerja sama itu kita sudah ada yakni kerja sama trilateral antara Indonesia, Australia dan Timor Leste hanya sejauh mana kita mengimplementasi kerja sama itu dalam satu kerangka hukum yang jelas,"
Selain itu, baginya model pembangunan pariwisata dengan model pembelajaran pembangunan berbasis kemasyarakatan atau Comunity based tourism merupakan model pengembangan pariwisata yang tepat diaplikasikan karena masyarakat dijadikan sebagai aktor dan pengelola pariwisata dan uang lebih banyak beredar di tengah masyarakat.
Terkait kerjasama Dili Institute of Technology dan Unwira Kupang ia mengatakan, kerjasama antar keduanya sangat kuat karena banyak lulusan Dili Institute of Technology yang kuliah di Unwira Kupang dan pihaknya akan melanjutkan kerja sama bahkan dengan Pemprov NTT
"Perbedaan adalah kekayaan kita bersama jangan lihat perbedaan sebagai perpecahan dan sebaliknya kelebihan kita akan mengunifikasi kita sebagai umat manusia yang lahir dan besar di satu wilayah walaupun berbeda pandangan politik," katanya. (*)