Berita Nasional

Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro Ditangkap KKP, Begini Tanggapan Manajemen

Lewat kuasa hukum PT MSU, Denny Indrayana, korporasi menyatakan tidak akan menoleransi setiap tindakan korupsi yang dilakukan pegawainya.

Editor: Agustinus Sape
Kompas.com
Kompleks Meikarta 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA — Sehari pasca-penetapan dan penangkapan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta, konglomerat raksasa ini angkat bicara.

Lewat kuasa hukum PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), Denny Indrayana, korporasi menyatakan tidak akan menoleransi setiap tindakan korupsi yang dilakukan pegawainya.

Untuk diketahui, PT MSU merupakan anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk yang merupakan tentakel bisnis properti Lippo Group.

PT MSU inilah yang menggarap proyek Meikarta seluas 500 hektar di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

"Dalam hal memang ada penyimpangan atas prinsip antikorupsi yang menjadi kebijakan perusahaan, maka PT MSU tidak akan menoleransi, penyimpangan itu," tutur Denny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Direktur Komunikasi Publik Lippo Group Danang Kemayan Jati, Selasa (16/10/2018) siang.

Denny menambahkan, PT MSU juga tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi dan tindakan tegas kepada oknum yang melakukan penyimpangan tersebut, sesuai ketentuan hukum kepegawaian yang berlaku.

Menurut Denny, PT MSU adalah korporasi yang menjunjung tinggi prinsip good corporate governance dan antikorupsi sehingga telah dan terus berkomitmen untuk menolak praktik-praktik korupsi, termasuk suap dalam berbisnis.

"Meskipun KPK baru menyatakan dugaan, kami sudah sangat terkejut dan amat menyesalkan kejadian tersebut. Langkah pertama kami adalah PT MSU langsung melakukan investigasi internal yang independen dan obyektif untuk mengetahui apa sebenarnya fakta yang terjadi," kata Denny. Ia juga memastikan akan bertindak kooperatif dalam membantu kerja KPK untuk mengungkap tuntas kasus dugaan suap tersebut.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, setelah ditetapkan sebagai tersangka, Senin (15/10/2018).

Billy disangka menyuap Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan sejumlah kepala dinas Pemerintah Kabupaten Bekasi, terkait perizinan proyek kota baru Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Selain Billy, KPK juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka pemberi suap.

Mereka adalah Taryudi dan Fitra Djaja Purnama yang merupakan konsultan Lippo Group, serta satu tersangka pemberi suap lainnya adalah Henry Jasmen selaku pegawai Lippo Group.

Menurut KPK, Bupati Bekasi Neneg dan para kepala dinas dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh Lippo Group. Hanya, belum seluruhnya uang tersebut diserahkan, baru senilai Rp 7 miliar.

Berbicara tentang Meikarta, Kompas.com mengumpulkan sejumlah fakta terkait proyek jumbo ini. Berikut faktanya: 1. Nilai proyek Meikarta Rp 278 triliun Proyek ini diperkenalkan kepada publik pada 4 Mei 2017.

Menempati area seluas 500 hektar, melalui proses penguasaan lahan yang diklaim Lippo sudah dimulai sejak 1990-an. Chairman Lippo Group James Riady merencanakan pembangunan 100 gedung dengan ketinggian masing-masing 35 lantai.

Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukkan hunian 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Taman kota seluas 100 hektar di kota baru Meikarta, Cikarang
Taman kota seluas 100 hektar di kota baru Meikarta, Cikarang (Kompas.com)

Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain. "Khusus untuk perumahannya, kami membidik segmen kelas menengah. Harga hunian yang kami patok Rp 12,5 juta per meter persegi," tutur James.

James menargetkan, pengembangan Meikarta tahap pertama selesai dalam waktu tiga tahun. Dia optimistis target ini bakal tercapai mengingat sebagian atau 50 gedung sudah terbangun dan akan mulai digunakan pada 2018.

Gedung-gedung tersebut di antaranya merupakan apartemen servis, hotel, dan apartemen strata title yang dikerjasamakan secara patungan modal dengan perusahaan Jepang yakni Mitsubishi, Toyota, dan Mitsui.

Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.

"Untuk investasi, dananya berasal dari kelompok usaha Lippo, pra-penjualan, dan kemitraan investasi dengan investor global," kata James.

2. 'Meikarta' diambil dari nama ibu James Riady Megaproyek yang diprediksi menjadi pesaing Pantai Indah Kapuk (PIK) di utara Jakarta ini, rupanya memiliki filosofi tersendiri pada namanya.

Chairman Lippo Group James Riady mengungkapkan, nama Meikarta terinspirasi dan dipersembahkan khusus kepada sang mama dan Jakarta.

"Mei nama mama saya, karta diambil dari nama Jakarta. Jadi, ini merupakan kota baru, terobosan baru yang berbeda," ujar James saat jumpa pers di Aryaduta Hotel, Kamis (4/5/2017).

James mengklaim, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional. Karena itu, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara 3. Belanja iklan Rp 1,5 triliun

CEO Lippo Group James Riady diapit Presiden Kelompok Lippo Theo L Sambuaga, Komisaris Lippo Group Agum Gumelar, CEO Meikarta Ketut Budi Wijaya, dan pengamat ekonomi Didik J Rachbini usai memperkenalkan Meikarta, megaproyek seluas 500 hektar di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
CEO Lippo Group James Riady diapit Presiden Kelompok Lippo Theo L Sambuaga, Komisaris Lippo Group Agum Gumelar, CEO Meikarta Ketut Budi Wijaya, dan pengamat ekonomi Didik J Rachbini usai memperkenalkan Meikarta, megaproyek seluas 500 hektar di Jakarta, Kamis (4/5/2017). (Hilda B Alexander/Kompas.com)

Intensifnya pengembangan infrastruktur di koridor timur Jakarta, memotivasi Lippo Group mengembangkan proyek raksasa skala kota bertajuk Meikarta.

Proyek ini menempati lahan seluas 500 hektar di bagian paling timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Lahan tersebut sudah dikuasai Lippo Group sejak kurun 1990-an, saat naga bisnis ini memulai inisiasi kota mandiri berbasis industri Lippo Cikarang.

Meikarta sendiri, menurut CEO Lippo Group James Riady adalah persembahan untuk Jakarta dan sang mama. "Mei nama mama saya, karta diambil dari nama Jakarta. Jadi, ini merupakan kota baru, terobosan baru yang berbeda," ujar James saat jumpa pers di Aryaduta Hotel, Kamis (4/5/2017).

James melanjutkan, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta yang baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional. Karena itu, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara.

Di kota baru ini, James menjelaskan, rencananya akan dikembangkan 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.

Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan huian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi. Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain. "Khusus untuk perumahannya, kami membidik segmen kelas menengah.

Harga hunian yang kami patok senilai Rp 12,5 juta per meter persegi," tutur James. James menargetkan, pengembangan Meikarta tahap pertama akan selesai dalam waktu tiga tahun. Dia meyakini target ini akan tercapai mengingat sebagian atau 50 gedung sudah terbangun dan akan mulai digunakan pada 2018 mendatang.

Gedung-gedung tersebut di antaranya merupakan apartemen servis, hotel, dan apartemen strata title yang dikerjasamakan secara patungan modal dengan perusahaan Jepang yakni Mitsubishi, Toyota, dan Mitsui. Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.

"Untuk investasi, dananya berasal dari kelompok usaha Lippo, pra-penjualan, dan kemitraan investasi dengan investor global," tuntas James.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lippo Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Suap Meikarta", https://properti.kompas.com/read/2018/10/16/143902921/lippo-angkat-bicara-terkait-kasus-dugaan-suap-meikarta.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Hilda B Alexander

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved