Berita Nasional

Fahri Hamzah 'Perang' Ciutan Dengan Mahfud MD Soal Hoax Ratna, Istana Hingga EKTP

Fahri Hamzah 'Perang' ciutan dengan Mahfud MD Soal Hoax mulai dari Ratna Sarumpaet, Istana hingga korupsi E-KTP.

net
Fahri Hamzah dan Mahfud MD 

Seorang warganet dengan akun @Hazrialsyah membalas salah satu cuitan Fahri Hamzah.

Mahfud MD meminta kepada @Hazrialsyah agar tak melayani Fahri Hamzah.

Bahkan, Mahfud MD mengungkit kembali kasus korupsi e-KTP yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Dalam cuitannya, Mahfud MD menyebut Fahri Hamzah sempat mengatakan kosupsi e-KTP tidak terjadi.

"Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah jg bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu. Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator. Skrg dia mencampuraduk antara "berita bohong" dan "berita nyata"," tulis Mahfud MD.

Baca: Perhatian! Lakukan Hal Ini Sebelum, Saat Dan Paska Gempa Bumi, Agar Kamu Bisa Selamat

Baca: Pramugari Garuda Ini Selamat Dari Terjangan Tsunami di Palu, Ini Kisah Pilunya

* Drama Kebohongan Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet mengaku kepada Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang bahwa ia dipukuli oleh sejumlah orang di sekitar Bandara Husein Sastranegara pada 21 September 2018.

Kisah pemukulan yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet itu diceritakan kembali oleh Nanik dan sejumlah politisi lainnya.

Melansir dari Kompas.com, menurut Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, membenarkan adanya penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi.
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. (Tribunnews/JEPRIMA)

Bahkan, kata dia, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Malam itu, katanya, Ratna Sarumpaet menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah hotel.

Setelah itu, Ratna pergi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

Baca: Kirim 2,7 Kg Ganja, Dua Perempuan, PNS dan Mahasiswi Ditangkap, Bandarnya Masih Buron

Baca: Melanggar Lalu Lintas, Ditilang, Model Cantik Ini Malah Ngajak Dua Polisi Berhubungan Intim

Namun, taksi tersebut dihentikan di tempat yang jauh dari keramaian.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah, dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju bandara, Mabk Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Nanik mengatakan setelah Ratna Sarumpaet dipukuli, ia dilempar ke pinggir jalan sehingga bagian samping kepalanya robek.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved