Berita Gempa Palu

Pramugari Garuda Ini Selamat Dari Terjangan Tsunami di Palu, Ini Kisah Pilunya

Pramugari Garuda ini selamat dari terjangan Tsunami di Palu, ini kisahnya pilunya.

KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

POS-KUPANG.COM - Pramugari Garuda ini selamat dari terjangan tsunami di Palu, Jumat (28/9/2018), begini kisahnya.

Pramugari bernama Tria Aditia Utari itu mengaku berhasil selamat dari bencana gempa serta tsunami yang terjadi di Palu.

Tiba di Palu jumat sore, Tria mengaku langsung masuk ke dalam kamar mercure hotel, Palu pukul 17.00 WITA.

Sebelumnya, Tria mengaku sudah mengetahui bahwa gempa telah terjadi sebanyak empat kali di Palu.

Baca: Gempa Sumba NTT, Sudah 15 Kali Gempa, Ini Akibat Yang Dialami Warga Setempat

Baca: Pasanganmu Ngambek, Begini Cara Mengatasi Berdasarkan Zodiaknya, Dia Bakal Baik Lagi

Beberapa kru maskapai Garuda Indonesia pun telah memberitahukan kepadanya.

Namun saat itu, Tria mengaku tidak terlalu menanggapi hal tersebut secara serius, karenanya ia terus beraktivitas seperti biasa di kamar hotel bersama seorang rekannya bernama Kartika.

Beberapa menit setelah melakukan aktivitas di dalam kamar, Tria Utari merasakan hal mengejutkan.

Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Berdasarkan data BNPB jumlah korban akibat gempa dan tsunami per (30/9) pukul 13.00, sebanyak 832 orang meninggal dunia, 540 luka berat dan 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik.
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Berdasarkan data BNPB jumlah korban akibat gempa dan tsunami per (30/9) pukul 13.00, sebanyak 832 orang meninggal dunia, 540 luka berat dan 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama)

Kamar hotel yang ia tempati terasa bergetar, seluruh isi ruangan di sana pun berhamburan.

Tria yang pada saat itu panik mengaku hanya bisa berpelukan dengan rekannya sambil menangis.

"Aku ga berani lihat ke belakang, gempa 7,7 SR yang singkat itu rasanya lama sekali ngebuat kami ga bisa angkat badan sendiri untuk berdiri," tulis Tria dilansir oleh TribunnewsBogor.com.

Baca: VIDEO: Gempa Sumba, Murid SMP di Sumba Yang Sedang Mengikuti Mid Semester Lari Keluar Kelas

Baca: VIDEO: Tsunami, Rumah Ini Bergerak Dan Langsung Amblas Ditelan Bumi

Usai merasakan gempa dahsyat itu, Tria dan rekannya pun langsung bergegas keluar dari kamar hotel.

Saat keluar, Tria terkejut melihat atap lorong kamar hotelnya telah runtuh.

Ia pun lalu berjalan cepat menghindari runtuhan tersebut untuk menyelamatkan diri bersama rekannya dan dua orang lainnya.

Proses menyelamatkan diri itu Tria lakukan bersama keempat orang lainnya.

Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. (KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)

Awalnya mereka sempat kesulitan sebab area yang tidak memungkinkan, atap plafon di atas pintu darurat tampak rapuh.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved