Berita NTT Terkini

Jemaat GMIT Diminta Ulurkan Tangan Bantu Korban Gempa di Sulawesi Tengah

Jemaat GMIT dan warga NTT kami minta ulurkan tangan untuk membantu meringankan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Jemaat GMIT dan warga NTT kami minta ulurkan tangan untuk membantu meringankan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kami juga turut berbelasungkawa dengan masyarakat yang terkena musibah itu.

Hal ini disampaikan Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin (1/10/2018).

Pdt. Mery mengharapkan segenap warga GMIT dan warga NTT umumnya agar dapat mengulurkan tangan untuk meringankan beban korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Baca: Apel Hari Kesaktian Pancasila, Ini Pesan Menteri Hukum dan HAM kepada ASN

"Kami mengimbau segenap jemaat GMIT dan warga NTT untuk mengulurkan tangan membantu saudara-saudari kita yang sangat membutuhkan bantuan kita," kata Mery.

Dia menjelaskan, untuk jemaat GMIT, bantuan itu dapat disampaikan melalui Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Tanggap Bencana Alam dan Kemanusiaan GMIT.

Baca: AW Si Pemasok Ganja untuk Oknum Dosen di Maumere Diduga Kabur

"Jadi bantuan yang akan dihimpun oleh GMIT bisa disalurkan melalui UPP tanggap bencana alam dan kemanusiaan GMIT," katanya.

Dikatakan, GMIT turut berbela-sungkawa dengan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di Poso, Donggala dan daerah sekitarnya yang terdampak bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Lebih lanjut, dikatakan, peristiwa gempa bumi dan tsunami ini juga mengingatkan masyarakat dan pemerintah NTT untuk mengambil langkah-langkah jelas dan segera terkait adaptasi dan mitigasi bencana.

"Daerah kita juga berada di wilayah yang rawan gempa dan tsunami (megathust). Upaya mitigasi itu dapat berupa pendidikan mengenai bencana, cara menyelamatkan diri ketika bencana terjadi, dan konstruksi bangunan yang tahan gempa," harapnya.

Dia juga mengakui, untuk tujuan itu perlu kerjasama lintas sektor sehingga ada kewaspadaan dini terhadap bencana alam. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved