Berita Tsunami Palu
8 Kisah Ajaib yang Membangkitkan Harapan di Tengah Duka Akibat Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Gempa Palu dan Donggala telah menewaskan dan melukai ratusan orang. Ribuan orang mengungsi karena rumah mereka telah hancur rata tanah.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Ratih menceritakan gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu.
Ratih mengatakan bahwa dirinya yang tengah mengandung sembilan bulan sempat terpental sebanyak dua kali saat terjadi gempa.
“Mulai gempa itu sekitar jam 5 sore lewat. Awalnya kecil dan terjadi beberapa kali. Saat gempa besar terjadi saat jelang shalat magrib, saya sempat terpental 2 kali. Namun berhasil dipegangi oleh suaminya,” kata wanita asal Kediri, Jawa Timur, ini.
Saat terjadi gempa, Ratih bersama sang suami sedang berada di lantai dua rumahnya.
Setelah dirasa getaran gempa mereda, ia dan keluarganya langsung berlari keluar rumah.
Kemudian mereka langsung meninggalkan rumah menuju Bandara Mutiara Sis-Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.
Namun sesampainya di sana, Ratih mendapati bandara sudah rusak parah.
Kendati demikian, Ratih dan keluarganya tetap berdiam di bandara menunggu pesawat bersama dengan ribuan orang lainnya.
Penantian Ratih akhirnya membuahkan hasil.
Jumat (28/9/2018) siang, pesawat Hercules mendarat membawa sejumlah bantuan.
Kemudian sejumlah petugas mendata orang yang hendak diberangkatkan ke Kota Makassar.
Kemudian Ratih beserta sang suami dan anaknya dievakuasi menggunakan pesawat Hercules.
Setelah kondisinya stabil, Ratih dan keluarganya akan kembali ke kampung halamannya di Tuban Jawa Timur.
5. Kisah Agus, Warga Lampung
Agus (44), warga Lampung, menjadi saksi mata bencana gempa bumi yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang.