Berita Kabupaten Ngada Terkini

'Maison Du Monde' Perancis Utus 10 Orang Pencinta Lingkungan Kunjungi Kurubhoko

Sepuluh orang pencinta lingkungan dari perusahaan 'Maison du Monde' Perancis melakukan cuti solider di Kurubhoko, Desa Nginamanu

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Suasana saat 10 orang pencinta lingkungan dari Maison Du Monde Perancis Kunjungi Kurubhoko, Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada, Rabu (12/9/2018). 

Selama di sini, kata Nao Remon, para pencinta lingkungan ini mendalami berbagai masalah untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan Yayasan puge Figo.

Lisa selaku pimpinan rombongan mengaku sangat senang bisa berada di sini. Dia dapat belajar berbagai aktivitas yang dilakukan Yayasan Puge Figo untuk terus melestatikan lingkungn hidup.

Kepala SDK Tanawolo Yakobus Lingge, S.Pd saat menerima rombongan di sekolahnya menyampaikan rasa gembira dan bangga mendapat kehormatan dari para pencinta lingkungan 'Rumah Dunia' mengunjungi Kurubhoko, lebih khusus komunitas sekolahnya.

"Kami memberi apresiasi atas kerja sama untuk sama-sama bekerja dalam ikut ambil bagian melalui program melestarikan alam yang menjadi masalah global saat ini," kata Yakobus yang diterjemahkan oleh Nao Remon.

Sementara Kepala Desa Nginamanu, Yohanes Don Bosco Lemba memberi apresiasi kepada para pencinta lingkungan dari Prancis itu - sebagai datang memberi harapan bagi masyarakatnya.

Kehadiran para pencinta lingkungan dari 'Maison du Monde' Foundation setidaknya memberi semangat dan mendorong masyarakat lokal agar peduli dengan lingkungannya. "Kehadiran para tamu ini akan mendatangkan kebaikan bagi kehidupan," kata Kades Bosco.

Di bagian lain, tuan Rumah Literasi Cermat (RLC) Emanuel Djomba, yang selama ini bersinergis dengan Yayasan Puge Figo dalam gerakan ekoliterasi menyampaikan apresiasi kepada para pencinta lingkungan yang telah menunjukkan cinta yang besar untuk kelestarian lingkungan di Kurubhoko, Wolomeze.

Kehadiran pencinta lingkungan meski beda warna dan suku bangsa justru menjadi perekat untuk berjuang bersama menyelamatkan bumi.

"Dari mana pun kita, namun kita punya semangat global yang sama, karena kita sama-sama menghuni di planet yang sama. Dan bumi - dunia ini adalah rumah kita bersama, yang hatus dijaga kelestariannya" kata Djomba.

Kunjungan di SDK Tanawolo dilanjutkan dengan demo menulis siswa, dengan tajuk bahaya kebakaran hutan bagi kehidupan. Kegiatan demo menulis sebagai bentuk ekoliterasi itu dipandu oleh tuan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba.

Usai demo menulis dilanjutkan dengan aksi penanaman pohon, sebagai hentuk ajakan bagi masyarakat untuk menanam pohon guna menyelamatkan bumi. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved